Menjelang sore, beberapa pengunjung sudah mulai terlihat. Kebanyakan dari mereka adalah para ibu yang mengantar anaknya untuk bermain di playground.
Tinggal di kota padat penduduk menyebabkan kebutuhan akan ruang terbuka publik semakin tak terhindarkan. Kota Depok sendiri memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 10.000 jiwa/ km persegi dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 40 -- 45 ribu pertahun.
Walikota Depok, Mohammad Idris, menyebut 71% warga Depok berada di usia produktif yaitu 15 -- 64 tahun. Hal ini menambah jumlah kebutuhan akan ruang kreasi dan ekspresi di kota Depok.
Ruang publik sendiri bisa diartikan sebagai fasilitas publik yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat secara bebas. Fungsinya antara lain sebagai wadah aktivitas serta kreativitas masyarakat sekitar.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemkot Depok sejauh ini juga telah membangun taman-taman di level kelurahan dengan luas 500 hingga 1000 meter yang tersebar di 63 kelurahan.
DOS sendiri dibangun dan disebut-sebut menelan APBD sebanyak 4,4 miliar. Kabarnya ini pun baru tahap satu sementara tahap 2 baru akan dilaksanakan tahun 2024 ini. Mohammad Idris menyebut bahwa pembangunan tahap 2 akan memakan biaya hingga 11 miliar.
Malam pergantian tahun lalu, Depok Open Space menjadi salah satu titik baru yang di buru warga untuk menonton kembang api. Hadir juga Wali Kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Depok yang turut memeriahkan malam penyambutan tahun 2024 lalu.
Untuk dikedepannya, DOS bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara seperti musik, stand up comedy, temu komunitas atau sekadar tempat janji kencan dengan seseorang.
Selain kegiatan-kegiatan yang sudah terorganisir, saya pribadi mungkin akan lebih sering mengunjunginya di malam hari. Selain menghindari panas, nuansa lampu malam di Depok Open Space lumayan menarik perhatian untuk sekadar nongkrong sembari makan siomay atau berbincang dengan kawan atau pasangan ketika suntuk di rumah.
Sementara untuk kegiatan-kegiatan berbau olahraga sepertinya saya lebih nyaman ke Taman Alun-Alun GDC karena fasilitasnya lebih lengkap dan areanya lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H