Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Main ke Depok Open Space, Ruang Terbuka Publik Senilai 4,4 Miliar

10 Januari 2024   09:21 Diperbarui: 10 Januari 2024   09:33 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang sore, beberapa pengunjung sudah mulai terlihat. Kebanyakan dari mereka adalah para ibu yang mengantar anaknya untuk bermain di playground.

Tinggal di kota padat penduduk menyebabkan kebutuhan akan ruang terbuka publik semakin tak terhindarkan. Kota Depok sendiri memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 10.000 jiwa/ km persegi dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 40 -- 45 ribu pertahun.

Walikota Depok, Mohammad Idris, menyebut 71% warga Depok berada di usia produktif yaitu 15 -- 64 tahun. Hal ini menambah jumlah kebutuhan akan ruang kreasi dan ekspresi di kota Depok.

Ruang publik sendiri bisa diartikan sebagai fasilitas publik yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat secara bebas. Fungsinya antara lain sebagai wadah aktivitas serta kreativitas masyarakat sekitar.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemkot Depok sejauh ini juga telah membangun taman-taman di level kelurahan dengan luas 500 hingga 1000 meter yang tersebar di 63 kelurahan.

DOS sendiri dibangun dan disebut-sebut menelan APBD sebanyak 4,4 miliar. Kabarnya ini pun baru tahap satu sementara tahap 2 baru akan dilaksanakan tahun 2024 ini. Mohammad Idris menyebut bahwa pembangunan tahap 2 akan memakan biaya hingga 11 miliar.

Malam pergantian tahun lalu, Depok Open Space menjadi salah satu titik baru yang di buru warga untuk menonton kembang api. Hadir juga Wali Kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Depok yang turut memeriahkan malam penyambutan tahun 2024 lalu.

Untuk dikedepannya, DOS bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara seperti musik, stand up comedy, temu komunitas atau sekadar tempat janji kencan dengan seseorang.

Selain kegiatan-kegiatan yang sudah terorganisir, saya pribadi mungkin akan lebih sering mengunjunginya di malam hari. Selain menghindari panas, nuansa lampu malam di Depok Open Space lumayan menarik perhatian untuk sekadar nongkrong sembari makan siomay atau berbincang dengan kawan atau pasangan ketika suntuk di rumah.

Sementara untuk kegiatan-kegiatan berbau olahraga sepertinya saya lebih nyaman ke Taman Alun-Alun GDC karena fasilitasnya lebih lengkap dan areanya lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun