Daerah itu menjadi semakin ramai  semenjak akademi Kebidanan Ngudi Waluyo berubah menjadi Universitas Ngudi Waluyo.
Nantinya aku dan teman-teman SDku akan kerap reuni di cafe-cafe itu. Sore ini pun kami sudah janjian di salah satu cafe di sana dengan memakai dress code hitam biar kalau difoto terlihat kompak.
Kamu harus tahu tempat nongkrong anak-anak di jalan asmara sekarang sudah tidak ada. Sebagai gantinya, sudah dibangun alun-alun baru namanya Bung Karno di daerah Kalirejo.
Katanya itu salah satu upaya pemerintah untuk memajukkan daerah Kalirejo. Kamu tahu kan daerah itu seperti jauh dari peradaban, masih jarang penduduk dan tidak banyak dilirik orang.
Sekarang jangan ditanya, banyak perumahan mewah di bangun di sekitar alun-alun. Harga tanah naik berkali-kali lipat, berbagai kuliner bisa ditemukan di sana.
Setiap mudik lebaran, aku akan menyempatkan waktu ke sana, menjajal aneka kuliner seperti gendar pecel, sate, cilok, jagung bakar serta menikmati pasar malam.
Di sisi lain, alun-alun lama ungaran yang ada di Jalan Cokroaminoto sudah dibangun menjadi lebih estetik meski tak sebesar alun-alun Bung Karno.
Saya juga menyempatkan waktu mampir di perpustakaan di alun-alun lama Ungaran itu untuk sekadar melihat perubahan apa saja yang ada di sana.
Perpustakaan Ungaran sekarang sudah lebih maju, ada sistem barcode, ada loker dan ada juga internet gratis. Tempatnya sekarang jauh lebih luas karena sudah direnovasi menjadi 2 lantai.
Perpusatakaan itu salah satu kenang-kenangan ketika aku masih duduk di bangku sekolah. Aku lumayan banyak meminjam buku dan menghabiskan waktu di sana.