Tak lengkap rasanya jika ramadan tanpa bukber. Bukber sudah menjadi salah satu ciri khas yang selalu terjadi di setiap ramadan. Bahkan mungkin bagi sebagian orang, salah satu paling ditunggu dari ramadan ya bukber.
Bukber diniatkan untuk ajang silaturahmi baik antar teman, tetangga, serta keluarga. Meski terdengar positif namun ada juga wacana-wacana negatif seputar bukber mulai dari dianggap penghalang salat tarawih hingga disebut-sebut ajang pemborosan.
Tak heran jika bukber dikatakan memakan banyak biaya, bagaimana tidak, ada bukber teman SD, SMP, SMA, kuliah, rekan kerja, tetangga, keluarga dan lain sebagainya. Apalagi jika lokasinya di luar atau restaurant tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Nah, disini kita bisa mulai memikirkan bagaimana caranya tetap bukber namun tidak membuat kantong jebol alias hemat. Hemat di sini bukan hanya dari segi keuangan semata tapi juga waktu.
Sebelum membahas cara agar bisa menyelenggarakan bukber hemat, terlebih dahulu kita harus menentukan apakah akan diselenggarakan di luar (restoran atau rumah makan) ataukah di rumah.
Jika ingin diselenggarakan diluar, ikuti tips-tips berikut ini.
Menentukan maksimal budget
Sebelum menentukan lokasi dan kawan-kawan akan lebih baik jika kita menentukan terlebih dahulu budget maksimal yang dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi over budgeting.
Tak ada salahnya juga jika kita memberi masukan agar nominal budget tidak terlalu banyak dengan memberikan beberapa alasan yang logis. Saya yakin banyak dari teman-teman juga sebenarnya ingin budget yang terbatas tapi enggan dan malu untuk mengatakannya jadi harus ada satu orang yang berani berinisiatif membatasi budget masing-masing peserta.
Mengkoordinir jumlah peserta
Hal yang tidak boleh dilalaikan adalah terkait kepastian jumlah peserta. Sudah banyak berseliweran cerita dimana janjian bukber tapi banyak yang tidak datang sehingga kerugian biaya ditanggung peserta yang booking tempat, kan kasihan.
Dengan mengetahui jumlah peserta juga akan lebih memudahkan ketika memesan jumlah makanan sehingga tidak kebanyakan dan jadi mubazir.
Meriset Tempat
Alangkah lebih baik jika kita mengumpulkan info sebanyak-banyaknya mengenai tempat-tempat yang bisa dijadikan referensi bukber beserta info menu dan daftar harganya. Semakin banyak info maka semakin baik.
Dari informasi-informasi yang terkumpul kita bisa mulai meriset dengan cara membandingkan baik dari segi harga, menu, lokasi serta bentuk dari dari tempat itu sendiri apakah masuk kriteria ataukah tidak.
Dengan sedikit riset maka kita akan lebih puas karena mendapat hasil yang maksimal.
Itu tadi jika kita ingin mengadakan bukber di luar namun jika ingin menyelenggarakannya di rumah tentunya lebih hemat biaya. Selain itu tidak ada batasan waktu dan dipaksa cepat-cepat karena harus bergantian dengan pengunjung lain.
Kita bisa bebas berbincang dan bercengkrama serta melakukan salat berjamaah bersama. Sayangnya bukber di rumah memiliki satu kelemahan yaitu merepotkan si empunya rumah. Tentunya kita tidak mau ada satu orang yang repot dan bekerja lebih keras untuk menggelar acara bukber sementara yang lain tinggal datang doang.
Untuk menghindari hal tersebut berikut tips yang bisa diikuti.
Ikut tren TikTok membawa makanan sesuai huruf depan nama peserta
Agar beban repot tidak tertuju pada satu orang maka alangkah lebih baik jika membagi rata pekerjaan dan  si empunya rumah hanya menyediakan tempat saja. Salah satu cara pembagiannya bisa meniru tren yang ada di TikTok yaitu membawa makanan sesuai huruf depan dari nama masing-masing peserta.
Jadi menu untuk berbuka dibawa oleh masing-masing peserta dan untuk ajang seru-seruan disesuaikan dengan huruf depan dari nama si peserta. Misalnya saja Maya membawa mie goreng, Sofian membawa sop buah, Amelia membawa apel, Bekti membawa Bebek goreng dan lain sebagainya.
Memesan nasi kotak
Cara kedua bukber di rumah agar hemat dan tidak merepotkan adalah dengan memesan nasi kotak. Mengapa hemat karena harganya bisa disesuaikan dengan budget iuran. Cara ini juga dinilai adil serta merata.
Dengan memesan nasi kotak baik peserta maupun tuan rumah sama-sama tidak kerepotan. Selain itu juga menghemat cucian piring. Untuk memakai cara ini sebaiknya di pastikan betul peserta yang mau ikut dengan cara tarik iuran di awal sehingga jumlah nasi kotak yang dipesan bisa sesuai dan tidak mubazir.
Memasak menu bersama-sama.Â
Memang terdengar sedikit ribet karena harus memasak semua sendiri namun cara ini paling menghemat biaya. Membeli bahan-bahan makanan sendiri tentu saja lebih murah selain itu sisa uang juga bisa digunakan untuk menambah menu lain.
Jika mau pakai cara ini tapi ingin tuan rumah tidak kerepotan maka sebaiknya menarik iuran lebih dahulu kemudian membelanjakannya. Setelahnya untuk proses bisa dibagi ke masing-masing peserta, misal si A masak nasi, si B bikin sabel dan seterusnya.
Untuk saya sendiri biasanya bukber dengan tetangga di pelataran rumah dengan cara membagi menu masakan. Jadi masing-masing orang membawa menu, ada yang membawa ayam, ada yang membuat es buah dan ada juga yang menanak nasi. Pukul 5 sore semua menu dikumpulkan di titik lokasi dan dimakan bersama-sama.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H