Lama menelpon rupanya tidak diangkat. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Hp Nun berdering. Nun pun tergesa-gesa dan tak sabar untuk mengangkatnya.
"Halo...Bi...Abi dimana?" tanya Nun tak sabar.
"Ini dalam perjalanan Mi...." balas Alif.
"Perjalanan sampai mana?" tanya Nun lagi.
"Sampai perempatan dekat rumah kita," balas sang suami.
"Loh, bukanya ke Bromo, Umi kan di Bromo."
"Hah?? Ngapain Umi ke Bromo??" tanya Alif terheran-heran.
"Lah kan ngikutin surat Abi di atas meja kerja katanya suruh ke Bromo!" balas Nun panik.
"Astagfirullahaladzim Umi.... itu kan kertas materi tulisan Abi, bukan buat Umi..astagfirullah..astagfirullah"Alif tak henti-hentinya berucap astagfirullah.
"Lagian kalau Abi ngasih kejutan ke Umi pastinya sudah Abi pesanin tiket sekalian booking hotel dong Mi...,"tambah Alif.
Terdengar suara Nun yang mulai menangis. Orang-orang pun mulai memperhatikan dan menangkap suara tangis Nun.