Dari kerjaan mengemudikan LRT kami mendapat merchandise berupa miniatur LRT dari kertas yang harus dirangkai sendiri. Sebenarnya Mbaknya menawarkan beberapa opsi diantaranya miniatur, kalender atau goodie bag. Tentu saja kami memilih miniatur LRT. Kapan lagi bisa membawa kereta listrik pulang ke rumah, kan?! :)
Wah, jika diceritakan isi masing-masing stand, saya rasa hingga PRJ berakhir pun waktunya tidak akan cukup. Singkatnya, isi PRJ lumayan lengkap, ada produk-produk UMKM, otomotif juga ada, elektronik banyak, alat kebutuhan rumah tangga serta dapur juga lengkap.Â
Belum lagi bagi mereka para penggila fashion, ada banyak brand dengan diskon yang lumayan cukup besar dan yang pastinya banyak stand kuliner yang memanjakan lidah dan ramah kantong.
Puas berkeliling kami pun lapar dan memutuskan untuk menukar kupon poin dengan paket burger plus teh pucuk dengan menambah 20 ribu rupiah. Setelah itu kami lanjut mengistirahatkan kaki di stand Indofood dan memesan indomie kuah soto serta mie goreng telur ceplok. Harganya tergolong cukup murah, satu porsi hanya 15 ribu rupiah saja.
Tentu saja di sana ada banyak stand kuliner yang menarik untuk dicoba namun tentu saja semua itu terhalang kapasitas perut dan jumlah kolesterol tubuh.
Semakin sore, PRJ semakin penuh orang. Jalan yang tadinya luas terasa lebih sempit. Mau foto perorangan pun sudah tidak lagi nyaman. Yah, bagi yang tidak suka terlalu ramai, saya rasa perlu menghindari waktu-waktu menjelang sore hingga malam.