Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Lainnya - irero

Blogger yang sedang mencari celah waktu untuk membaca buku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Selisih Paham ala "Kambing dan Hujan"

22 Mei 2020   22:43 Diperbarui: 22 Mei 2020   22:35 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seusai berjabat tangan dengan seluruh karyawan, perselisihan pun dianggap selesai begitu saja. Semua orang sepakat untuk membuka lembaran baru.

Eits, tapi jangan salah, tak berselang lama setelah halal bihalal dilakukan, konflik pekerjaan kembali bermunculan. Perang email lagi, meeting lagi, perang lagi.

Yah, begitulah hidup, salah lagi, baikan lagi, salah lagi, baikan lagi. Saya anggap proses seperti itu wajar karena tuntutan pekerjaan. Jadi bisa dibilang, pengalaman bermaaf-maafan yang saya alami sekian puluh tahun jenisnya seperti itu.

Permasalahan tiap-tiap orang berbeda. Ada yang bisa diselesaikan segera, ada pula yang butuh waktu hingga puluhan tahun untuk bisa saling memaafkan seperti Moek dan Is. Pelik masalah hidup tak semudah mengucap rangkaian kata idul fitri di mana yang meminta maaf dan yang memaafkan akan mendapatkan kemuliaan.

Egoisme dan gengsi membuat manusia bertambah rumit. Masalah yang seharusnya sederhana menjadi berbelit-belit. Statusnya sih bermusuhan padahal dalam hati merasa tidak nyaman juga jika harus diam-diaman.

Bagi saya lebaran hadir untuk membuka pintu maaf untuk hal-hal rumit itu. Biarkan egoisme dan gengsi malu-malu berdiri di balik topeng idul fitri. Bukan karena terpaksa, tapi karena di dalam hati kecil kita sebenarnya masih ada cinta.

Oh ya, dengan ini pula saya memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh kompasioner semuanya.  Tidak dipungkiri aneka kecemburuan, kekesalan sering kali muncul akibat interaksi yang terjadi baik melalui artikel maupun komentar.

Berselisih pemikiran itu wajar, tapi jangan sampai merendahkan harga diri sesama kompasioner,ya! Terakhir, saya ingin mengutip tagline dari Lembaga Pers Mahasiswa DIMENSI yang pernah menjadi rumah belajar menulis saya ketika masih menjadi mahasiswa.

"Biarkan perbedaan warna menjadi potensi besar berkembangnya pola pikir."

Jika kambing dan hujan saja bisa saling memaafkan, apalagi kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun