Si ibu tetap tak percaya dengan si ayah karena ia tahu karakter anaknya yang sedikit-sedikit minta makan, kalau cape sedikit minta minum. Akhirnya dengan terpaksa dan atas desakan si Ayah si Ibu pun berangkat kerja, meninggalkan Aryo berdua dengan si ayah.
Di sinilah iklan mulai menarik, mulai dari bagaimana ayah mengeksekusi strategi untuk mengalihkan rasa lapar Aryo dengan berbagai macam permainan dan bagaimana Aryo tak gentar untuk menamatkan rasa laparnya dari berbagai celah.
Karakter Aryo sendiri dalam iklan ini menarik. Aryo digambarkan sebagai anak yang suka sekali makan, mudah lapar dan selalu teringat dengan makanan, maka tak heran jika Aryo berhasil menemukan banyak clue makanan dan minuman dalam setiap strategi yang ayahnya susun.
Mulai dari ketika si ayah mengajaknya menyusun kata, Aryo justru menyusun kata "sate, bakso, ayam goreng, telur" hahahaha. Si ayah menyadari anaknya mulai teringat makanan lalu berusaha mengalihkan perhatian dengan bermain video game saja. Sial, video game tersebut justru bertema makanan dengan hamburger yang bergerak-gerak ke arah depan. Mulut Aryo terus mangap-mangap seolah berusaha menangkap hamburger-hamburger tersebut. Duh.
Ayah Aryo kembali melongo dan mulai meluncurkan strategi baru lagi, kali ini ia mengajak Aryo main tembak-tembakan air. Dasar Aryo, bukannya menangkis serangan, ia justru menyerahkan mulutnya untuk di guyur air. Sontak sang ayah berlari untuk menyelamatkan mulut si anak.
Duh, luar biasa benar si Aryo ini, sampai-sampai seluruh strategi yang ayahnya susun hampir jebol semua.
Tentu ceritanya belum selesai, aneka kelakuan menggemaskan Aryo masih berlanjut hingga menjelang bedug maghrib. Ketika maghrib kurang 2 menit dan si Ayah tengah tertidur di kursi, Aryo kembali berulah dengan memasuki zona larangan menuju ke arah kulkas. Alarm pun berbunyi dan sontak si ayah pun terbangun. Menyadari keadaan berbahaya, si ayah kembali berlari untuk mencegah sandwich masuk ke dalam mulut anaknya. Hap, sandwich berhasil di tangkap.
Dorr, adzan maghrib berkumandang tepat ketika si ayah berhasil meraih sandwich dari tangan Aryo. Syukurlah, akhirnya Aryo berhasil menyelesaikan puasa pertamanya. Horeee...
Berbeda tipe denga iklan -- iklan jadul, iklan ini lebih ceria dan meriah. Pergerakannya juga lebih cepat dibanding dengan iklan jadul. Iklan Aryo ini unik, lucu serta menggemaskan. Idenya sederhana namun dikemas dengan cara yang menarik dalam balutan action komedi masa kini.
Ada tawa dan rasa bahagia ketika selesai melihatnya. Bukan sekadar tawa malah, entah kenapa saya tertawa terbahak-bahak meski diputar berulang-ulang. Ini berbeda dengan ketika saya selesai menonton iklan -- iklan jadul yang cenderung membuat mata sembab.
Tapi, cerita Aryo tidak sekadar membuat saya tertawa dan bahagia semata, tapi juga baper. Baper karena seperti itulah keluarga ideal dalam benak saya dan yang saya inginkan. Ceria dan bahagia.