Efek kelamaan WFH memang bisa merambah kemana-mana, bahkan kepada keinginan membeli stiker kepala gajah berukuran 3.5 cm. Tentu kita semua berharap pandemi ini segera berakhir karena kalau tidak, saya takut akan mengoleksi stiker aneka kepala binatang. Huft.
Tak sadar kan rupanya di masa ramadan versi pandemi ini banyak hal mubadzir yang telah kita lakukan. Memborong takjil, foya-foya terhadap bahan makanan, belanja online tidak sesuai kebutuhan. Lalu bagaimana kita bisa keluar dari rutinitas nikmat tersebut dan merebut kembali esensi dari ibadah ramadan?
Jawabannya ada di sekitar semua, sangat jelas dan terpampang nyata. Kita tahu itu namun mungkin tak menyadari sampai ke sana. Pastinya kita semua tidak lupa betapa pandemi ini membawa banyak duka lara di banyak keluarga.Â
Para pekerja ojol yang tiba-tiba kehilangan orderan, para karyawan yang tiba-tiba di rumahkan. Belum lagi usaha non formal yang mendadak sepi serta saudara kita para tenaga medis yang harus berjuang dan bertaruh nyawa di garis akhir. Mereka semua butuh dukungan. Â
Di kala kita semua berfoya-foya, menuruti ego untuk membeli aneka bahan makanan dan barang-barang online dan menyianyiakannya, di saat itu pula ada saudara --saudara kita yang menahan lapar atau yang butuh bantuan. Tidak perlu jauh-jauh teman, rupanya kita dekat dengan itu semua. Duh, tampar saya, tampar saya!
Mengingat itu, bukankah kita merasa menjadi manusia paling egois di tengah pandemi ini? Jadi, sudah ketemu kan rumusnya, kita bisa menjadi pahlawan dengan mengambil bagian dalam perang ini. Semua belum terlambat dan semoga itu menjadi kunci ibadah ramadan kita kali ini. Amin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI