Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Blogger - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pasca Banjir dan Niat Memulai Hidup Minimalis

3 Januari 2020   16:23 Diperbarui: 3 Januari 2020   21:13 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itulah terpikir ide untuk menerapkan pola hidup minimalis (tentu minimalis yang saya maksud di sini hidup dengan sedikit benda). Seperti filosofi ajaran Buddhism Zen, less is more. Tentu hal itu tidak mudah diterapkan bagi pemula. Terlebih bagi masyarakat Indonesia yang gemar sekali belanja. 

Tetangga beli barang baru, langsung kepikiran dan tak bisa tidur, teman selfie dengan benda baru, tak lama menunggu langsung ikutan berburu.

Terlebih lagi adanya gempuran marketplace online yang menawarkan berbagai pernak-pernik murah dengan aneka kemudahan pengiriman dan diskon yang sangat besar. Hal semacam itu tentu sulit untuk dihindari.

Namun jika mengingat lagi kondisi banjir, terlebih bagi yang tinggal di Jakarta, membeli dan menyimpan banyak barang hanya akan menyulitkan diri sendiri. 

Pertama, lahan di Jakarta tinggi nilainya. Setiap meter memiliki harga yang fantastis. Sayang saja ada tempat yang digunakan untuk meletakkan barang yang notabene tidak terlalu penting dan jarang dipakai.

Kedua, ya itu tadi, Jakarta rawan banjir, curah hujan dari tahun ke tahun tidak dapat diprediksi. Jika terjadi banjir besar seperti awal tahun ini, tentu akan sangat merepotkan jika memiliki banyak barang-barang.

Selain itu, secara psikologis memiliki ruangan dengan isi minimalis membuat hidup lebih rileks dan santai.

Saya pernah mencoba ngekos dengan benda seadanya beberapa tahun lalu dan saat itu tidak banyak hal yang harus saya khawatirkan, karena memang saya tidak memiliki dan membawa banyak hal. Semakin banyak hal yang kita miliki, semakin banyak pikiran waktu yang harus tercurahkan untuk hal-hal tersebut.

Mungkin itulah target pertama saya tahun ini, mengerem diri untuk membeli barang-barang baru. Mulai menata ulang rumah hanya dengan barang yang memang diperlukan dan memberanikan diri untuk membuang barang-barang yang "dipakai jarang, dibuang sayang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun