Seorang penulis dari Argentina, Jorge Luis Borges pernah berkata, "I have always imagined that Paradise will be a kind of library."
Di Malang, salah satu surga itu ada di depan stasiun kota. TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Trunojoyo, satu-satunya bangunan yang berdiri kokoh di tengah-tengah taman Trunojoyo.Â
Yang menarik perhatian dari TBM ini tentu lokasinya yang dekat sekali dengan stasiun kota. Langsung terbayang bagaimana asyiknya membaca buku kala kereta terlambat. Atau bagi mereka yang punya jeda transit cukup lama, bisa menyamankan diri dulu dengan buku-buku. Saya tanpa sengaja menemukannya beberapa hari lalu ketika berkunjung ke Malang.
Pola seperti itulah yang harus diubah. Membaca buku bukan hanya ada di sekolah, bukan sesuatu yang membebani dan hanya dilakukan para kutu buku. Jika pelajar saja mengenal konteks membaca sesempit itu, bagaimana dengan mereka yang bahkan tidak mengenyam bangku pendidikan?
Itulah mengapa surga-surga kecil seperti TBM perlu ditumbuhkan. Buku sudah tidak seharusnya mendekam di toko buku dan perpustakaan umum. Mereka harus bergerilya ke jalan-jalan, ke lorong-lorong agar lebih dekat dengan masyarakat.Â
Buku bukan barang eksklusif yang hanya dibaca oleh mereka yang mengenyam pendidikan, tapi juga oleh seorang tukang siomay dan anaknya, tukang pangkas rambut, ibu rumah tangga, bahkan para gelandangan.
Seperti udara yang mempunyai hak atas hidup manusia, buku pun punya hak penuh untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H