Pada pembelajaran di Sekolah Dasar kegiatan dialog socratik dapat dilakukan bersama-sama antara guru dengan siswa ketika menanggapi sebuah informasi tertentu. Siswa dapat diminta membaca suatu bacaan dan diajak mengkritisi isi bacaan tersebut. Pertanyaan pertanyaan yang dimunculkan dapat mengandung unsur 5W 1 H (what, who, why, when, where, dan how) untuk memudahkan guru memunculkan pertanyaan socratik kepada siswa.
Pertanyaan yang dimunculkan kepada siswa dapat dijawab bersama-sama dalam bentuk diskusi sehingga siswa akan aktif namun terarah dalam pembelajaran. Kegiatan ini pun dapat dilaksanakan berulang kali dalam pembelajaran sehingga siswa dapat terlatih untuk berpikir kritis menanggapi suatu informasi. Lalu tidak hanya informasi yang terdapat dalam buku pelajaran tetapi guru dapat sesekali memunculkan informasi yang didapatkan di internet untuk melatih siswa mengkritisi informasi tersebut hoax atau bukan.
Kegiatan dialog socratik ini pun dapat dilaksanakan untuk seluruh mata pelajaran terutama pada kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan, pada kurikulum 2013 diadakan pembelajaran yang meminta siswa untuk berpikir tinggi atau kritis dan  memecahkan masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Kegiatan dialog socratik yang dapat fleksibel dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar dan dapat dilaksanakan berulang-berulang dapat membantu siswa untuk dapat terlatih mengkritisi suatu informasi. Selain itu, Â melalui kegiatan ini, diharapkan keterampilan membaca siswa Sekolah Dasar tidak hanya pada taraf dapat membaca tetapi juga memahami isi bacaan sehingga siswa Sekolah Dasar dapat terhindar dari hoax.
#antihoax #marimas #pgrijateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H