Timothy D. Walker dalam bukunya "Teach Like Finland" menyatakan bahwa siswa di Finlandia memiliki kemandirian yang tinggi. Ketika istirahat mereka akan melaksanakan kegiatan yang lebih bermanfaat walaupun dalam konteks permainan. Menurut wali kelas, hal ini yang belum dimiliki oleh siswa di kelas III SD N Ngawen I.
Oleh karena itu, agar siswa dapat fokus selama kegiatan pembelajaran, guru kelas III SD N Ngawen I melaksanakan kegiatan Literasi Sekolah di setiap 60 menit kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca dan melihat buku yang dipilihnya. Siswa membaca dan bercengkrama dengan temannya mengenai buku yang dibaca. Di luar kelas pun siswa tetap melaksanakan kegiatan diselingi senda gurau.
Selain itu, selama 15 menit wali kelas III tetap mendampingi siswa dan bersikusi bersama siswa mengenai isi buku yang dibaca. Menurutnya, berdiskusi dengan siswa melalui cara yang menyenangkan akan membuat siswa merasa kegiatan membaca bukanlah kegiatan yang membosankan tetapi juga hal yang menyenangkan dan mengundang gelak tawa. Bahkan dalam kegiatan literasi di kelas III SD N Ngawen I, satu buku dapat dibaca oleh beberapa siswa.
Setelah 15 menit kegiatan Literasi Sekolah dilaksanakan, siswa kembali ke dalam kelas dan duduk di meja masing-masing. Guru mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran kembali selama 60 menit. Terlihat bahwa siswa memulai kegiatan pembelajaran dengan tenang kembali. Keadaan siswa fokus seperti di sekolah Finlandia pun terlihat di kelas III SD N Ngawen I. Siswa mulai berkurang untuk ijin ke kamar mandi, bergurau dengan teman mereka, maupun bernyanyi di dalam kelas.
Kegiatan pembelajaran pun dapat dilaksanakan dengan efektif tanpa harus dikurangi kegiatan mengingatkan siswa yang ramai sendiri dan siswa lebih bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada pelaksanaan kegiatan literasi di kelas III SD N Ngawen I, wali kelas lebih banyak menyediakan bahan bacaan untuk siswa dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa yaitu buku bacaan yang memiliki banyak gambar.
Kegiatan Literasi Sekolah di kelas III SD N Ngawen I ini memberikan pengetahuan baru, bahwa kegiatan membaca memiliki manfaat tidak hanya menambah ilmu bagi siswa. Akan tetapi siswa dapat menumbuhkan kecintaan barunya terhadap buku. Sedangkan bagi guru, model kegiatan Literasi Sekolah ini dapat dijadikan obat untuk permasalahan di dalam pembelajaran ketika siswa kurang fokus di kelas. Model kegiatan Literasi Sekolah ini dapat menjadi kegiatan refreshing bagi siswa Sekolah Dasar yang daya fokusnya rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H