Memulai rutinitas  setiap  pagi, kadang2  membosankan. Aku berguman, kerja, kerja lagi. Dan  sejak di tinggal istri pulang kampung, semuanya  aku kerjakan sendiri. Tidak terkecuali hari ini, dan  ketika siap-siap  berangkat, masih sempat  kulirik  ramalan cuaca  di tv,  70 F dan akan melonjak 88 F pada  siang hari.Bagus jadi tak perlu pakai jaket, pikirku. Lebih lanjut  di beritakan bahwa  kapal perang UUS Bataan  sedang  merapat di dermaga 88 Manhattan  dan tetap  di buka  gratis untuk umum sampai tanggal 30/5/16. Tanpa sadar ku periksa kembali jadwalku, dan kaget, karena  hari ini, Kamis, rupanya  aku sedang off. Kebetulan sekali.Bisa ngelencer buat ke sekian kalinya ke Manhattan.
Bayangan kapal perang  dengan persenjataan mutahir  terbayang di pelupuk mataku. Dulu, sebenarnya aku  telah  pernah naik  kapal perang yang dijadikan museum di dermaga Manhattan, mungkin UUS Bataan merapat  tidak jauh  dari kapal museum ini.
Menurut informasi yang aku baca, kapal perang ini telah  berkali-kali aktif  dalam tugas besar, baik dalam peperangan, ,maupun tugas kemanusiaan, tercatat:
 2003 -2007  di Perang Irag,
2008-Angin topan Gustav,
2010-Gempa bumi di Haity,
dan  bebera lagi lainnya  sampai sekarang.
Tiba di Manhattan, aku melepas lelah sejenak  di Brian Park yang terletak di antara 6 ave dan 42 str, dan  pusat hiburan  Times Square cuma terpaut beberapa blok dari sini.Ole karena itu, taman ini  tetap saja ramai di kunjungi sepanjang tahun. Seperti telah kami alami disini, kalau sedang jelajahi Manhattan, akan terasa sekali capek, karena jaraknya  saling berjauhan berjauhan. Jadi  taman luas, asri, lengkap dengan bacaan/makanan/tempat duduk/permainan/brosur dlsbnya,  tentu sudah cocok sekali dengan kebutuhan  pengunjung, lebih-lebih jika mereka  turis dari luar.
Di akhir musim semi, dan menjelang musim panas, taman ini sudah menampung banyak berbagai postur tubuh manusia. Hawa yang sedikit sejuk di kerimbunan pohon, dan padang rumput, membuat sebagian orang  bertingkah sedikit aneh, misalnya menanggalkan baju dan berbaring diatas rumput, pasangan sedang asyik berciuman, dan sisanya beraktivitas macam-macam, termasuk selfie. Ini yang banyak mereka lakukan. Disini aku jepret juga beberapa gambar.
Begitu tiba di sekitar kapal, aku segera jepret bagian  samping, lalu lari ke pintu masuk cepat-cepat. Tapi  betapa melongonya aku ketika pintu di tutup oleh seorang petugas  sambil berujar:
"We're closed,sorry."
"I thought you open until 30th." protesku
"Not today, come tomorrow." jawabnya santai.
"Sialan," gerutuku.
Petugas itu melihatku sepintas, mungkin  kepingin tahu apa yang aku katakan, namun di terus saja menutup pintu. Dari jauh beberapa pelaut  pada berlari-lari kecil masuk ke dalam ruangan. Namun sebelum mereka hilang, aku masih sempat foto bareng ama mereka.
Hanya itu yang dapat ku lakukan sebelum ngeloyor. Besok, terang aku tidak bisa, akan ada tugas rutin lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H