Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... lainnya -

Tamat ABA thn. 1978, kemudian mengajar bhs.Inggris di Surabaya, Jakarta dan Tangerang. Sekarang berdiam di New York City dan Fredericksburg, Virginia USA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan Lagi ke Manhattan

30 Mei 2016   08:46 Diperbarui: 30 Mei 2016   08:57 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai rutinitas  setiap  pagi, kadang2  membosankan. Aku berguman, kerja, kerja lagi. Dan  sejak di tinggal istri pulang kampung, semuanya  aku kerjakan sendiri. Tidak terkecuali hari ini, dan  ketika siap-siap  berangkat, masih sempat  kulirik  ramalan cuaca  di tv,  70 F dan akan melonjak 88 F pada  siang hari.Bagus jadi tak perlu pakai jaket, pikirku. Lebih lanjut  di beritakan bahwa  kapal perang UUS Bataan  sedang  merapat di dermaga 88 Manhattan  dan tetap  di buka  gratis untuk umum sampai tanggal 30/5/16. Tanpa sadar ku periksa kembali jadwalku, dan kaget, karena  hari ini, Kamis, rupanya  aku sedang off. Kebetulan sekali.Bisa ngelencer buat ke sekian kalinya ke Manhattan.

Bayangan kapal perang  dengan persenjataan mutahir  terbayang di pelupuk mataku. Dulu, sebenarnya aku  telah  pernah naik  kapal perang yang dijadikan museum di dermaga Manhattan, mungkin UUS Bataan merapat  tidak jauh  dari kapal museum ini.

Menurut informasi yang aku baca, kapal perang ini telah  berkali-kali aktif  dalam tugas besar, baik dalam peperangan, ,maupun tugas kemanusiaan, tercatat:

 2003 -2007  di Perang Irag,

2008-Angin topan Gustav,

2010-Gempa bumi di Haity,

dan  bebera lagi lainnya  sampai sekarang.

Tiba di Manhattan, aku melepas lelah sejenak  di Brian Park yang terletak di antara 6 ave dan 42 str, dan  pusat hiburan  Times Square cuma terpaut beberapa blok dari sini.Ole karena itu, taman ini  tetap saja ramai di kunjungi sepanjang tahun. Seperti telah kami alami disini, kalau sedang jelajahi Manhattan, akan terasa sekali capek, karena jaraknya  saling berjauhan berjauhan. Jadi  taman luas, asri, lengkap dengan bacaan/makanan/tempat duduk/permainan/brosur dlsbnya,  tentu sudah cocok sekali dengan kebutuhan  pengunjung, lebih-lebih jika mereka  turis dari luar.

Di akhir musim semi, dan menjelang musim panas, taman ini sudah menampung banyak berbagai postur tubuh manusia. Hawa yang sedikit sejuk di kerimbunan pohon, dan padang rumput, membuat sebagian orang  bertingkah sedikit aneh, misalnya menanggalkan baju dan berbaring diatas rumput, pasangan sedang asyik berciuman, dan sisanya beraktivitas macam-macam, termasuk selfie. Ini yang banyak mereka lakukan. Disini aku jepret juga beberapa gambar.

dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
dok;Hendra Josu, Manhattan
Ketika ngantuk sudah mulai menyerang, aku segera angkat kaki menuju dermaga yang berjarak 6 blok ke atas (12 ave). Di sepanjang jalan pun aku jepret lagi seperti gambar diatas. Dan begitu sampai di depan jalan masuk, aku terheran-heran melihat sekelompok orang China sedang menutup mata bermeditasi di pinggir jalan. Nampak mereka khusuk sekali. Tidak terpengaruh dengan suara berisik, seperti nampak di gambar bawah.

Begitu tiba di sekitar kapal, aku segera jepret bagian  samping, lalu lari ke pintu masuk cepat-cepat. Tapi  betapa melongonya aku ketika pintu di tutup oleh seorang petugas  sambil berujar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun