Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... lainnya -

Tamat ABA thn. 1978, kemudian mengajar bhs.Inggris di Surabaya, Jakarta dan Tangerang. Sekarang berdiam di New York City dan Fredericksburg, Virginia USA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Selingkuhan

17 Agustus 2015   06:17 Diperbarui: 17 Agustus 2015   06:17 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc;tempatwisatamu.com

Dengan tergopoh-gopoh pelayan restaurant  menyambut kedatangan Bapak dan Ibu Subroto lalu menyapa mereka:

"Buat dua orang Pak?Bu?Sebelah sini deh, tempatnya bagus, bisa bersantai menghadap ke danau."

Bu Broto mengikuti si pelayan.

"Wow, tepat sekali, ayo Pa, rasanya seperti di Pocono, New Jersey"

Tapi dengan tangkas pak Broto merenggut tangan kanan istrinya, sembari berbisik:

"Kita akan lebih senang di sebelah sana, dekat dengan live show,"

"Disana?Ditengah kerumunan orang banyak itu?Ngak ah,"

"Shhhhh, Ma....!!!"

Remasan pak Broto  semakin keras membuat dia menjerit kecil kesakitan.

"Emangnya ada apa sih,"

"Shhhh,diam aja,......."kata pak Broto lembut, tapi menatap tajam  istrinya dengan penuh arti  kemudian membawa dia  ke tengah ruangan.

"Ada apa Pa.Kog jadi gini?"

"Akan kuberitahu kamu nanti.Biar aku order makanan dulu.Mau ayam goreng rica-rica, atau ikan gorame pedas?'

"Apa saja  yang kamu suka, tahu sendiri kan?"

Keduanya tersenyum tanpa memperhatikan si pelayan yang sejak dari tadi  siap dengan  catatan kecil.

"Kita mulai yah?Satu porsi ikan goreng gurame, jangan terlalu pedas.Kemudian,satu udang saus padang.Makanan favorite  apa hari ini?"

"Rawon Setan pak,"

"Ihhhhhh,........yeaaaak,"

"Kenapa pak, enak kog,"

"Merinding aku,"

"Kalau gitu  ditambah kangkung tumis, ikan asing, jeroan, dan hati ayam.Gimana cukup ma?"

"Kedengarannya bagus,minum apa?"
"Oh yah, hampir lupah.Aku mau minum air kelapa, dan kopi sebagai penutup,"

"Buat aku, teh manis, dan es cendol.Jangan kebanyakan es yah?"

"Baik Pak, Bu, terima kasih.Kalau ada yang kurang beritahu saja,"

Selesai order, pak Broto menarik nafas panjang,seolah baru saja lari maraton.Pandangannya di buang jauh ke arah danau, lalu ke langit putih berselimut awan, dan terahir memandang lama istrinya yang masih  terlihat cantik di usia senja.Blus ketat yang dia kenakan, tambah menampakkan lekuk tubuhnya yang masih kencang.Syal segi tiga pembalut leher juga teramat kontrast, meliuk sekali2 di tiup angin sore.

"Kau nampak cantik.Aku suka lihat rambut di dahimu dihembus angin lembut" 

Sebaliknya  Bu Broto memajukan payudaranya ke tepi meja, lalu bertanya ketus.

"Mengapa kamu membuatku  jauh dari tempat itu?'

Terbata-bata, pak Broto menjawab:

"Karena kamu akan duduk persis di sebelah orang yang kukenal baik,"
"Siapa?!!!!!" bentak istrinya.

"Loh........,aku kan sudah ngaku dari dulu,"

Bu Broto diam, tidak komentar.Dadanya naik turun.Pandangannya dia alihkan berganti-ganti, dari tumpukan merica, garam, sambel, dan saos tomat didepannya, lalu kearah muka suaminya.

Pak Brotopun sudah jaga-jaga.Mengantisipasi benda2 itu  melayang ke jidatnya satu persatu.Dia baru mulai tersenyum ketika wajah istrinya pelan-pelan melunak kembali'

"Sudah tak usah di pikir, asal jangan di ulangi lagi,"
"Betul, terima kasih Ma, ketiga cucu  juga sudah beranjak dewasa.Sebentar lagi si sulung masuk perguruan tinggi,"

"Aku dengar, dia pilih kedokteran, hebat juga anak itu,"

"Pasti dong, siapa pula kakeknya,"

"Uh muji diri, dasar tua2 kedelai,"

"Keladi," koreksi pak Broto.

"Oh iya,kedelai yah kamu itu,"

"Salah lagi,keladi," seru pak Broto.

"Ha.....ha.....ha.....ha..."

Keduanya tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba bu Broto berteriak.

"Eehhhhhh, makanan udah datang.Hari ini aku boleh makan sepuasnya yah Pa?"

"Tentu........, tentu........Ayo kita serbu.Ehhhhhh pak, itu Rawon Setan, atau Rawon Jin bawa saja deh kemari.Dua porsi yah.....?"i 

Si pelayan manggut2, sembari  berguman sendiri:
"Kog, bisa masuk semua yah?"

dok;nonikhairani.com

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun