Mohon tunggu...
42Wheka Isnanda
42Wheka Isnanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ga ada

Saya suka ngegame

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Viral Ponpes Al Zaytun, Oh Ternyata Ini yang Diajarkan!

16 Juli 2023   11:40 Diperbarui: 16 Juli 2023   11:45 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tengah menjadi sorotan publik Pondok Pesantren Al Zaytun terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ponpes ini didirikan pada 1 Juni 1993 dan resmi memulai pembelajaran pada tanggal 1 juli 1999. Pondok pesantren Al Zaytun ini dipimpin oleh Panji Gumilang yang diduga memiliki ajaran agama yang menyimpang, kerap kali melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan apa yang dilakukan oleh mayoritas muslim yang ada di Indonesia.

Dalam sebuah pertemuan dengan santrinya, Panji Gumilang menyebut pandangan yang kontroversial terkait dengan Al-Qur'an. Ia mempertanyakan sebuah keberadaan Al-Qur'an yang mana dituliskan dalam Bahasa Arab dan meragunakan apakah suatu kitab tersebut benar-benar turun dari Allah SWT ataukah bukan? Ia berfikir terkait dengan bagaimana Allah bisa bicara dalam Bahasa Arab pada saat umat manusia yang ada mempunyai berbagai bahasa yang berbeda.

Panji Gumilang berpandangan bahwa Allah SWT tidak akan faham apa yang diucapkan oleh ciptaan-Nya karena perbedaan suatu bahasa tersebut. Nah hal tersebut menjadi perhatian publik karena dinilai sangatlah kontroversial dan bisa saja mempengaruhi umat muslim yang lain. Ajaran ini bukanlah kali pertama yang dilakukan oleh Panji Gumilang, sebelumnya ia juga kerap memberikan ajaran-ajaran yang dinilai nyleneh di Pondok pesantren Al Zaytun miliknya ini.

Ajaran-ajaran nyeleneh yang ada di Pondok pesantren Al Zaytun, Simak informasi lengkapnya dibawah ini.

  • Salat Idhul Fitri dengan Shaf Campur
  • Saat pelaksanaan Idhul Fitri 1444 H, pada bulan April 2023 kemarin, Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan publik karena video kegiatan Salat Idhul Fitri yang ada di ponpes Al Zaytun tersebut, yang menjadi kontroversi dalam ponpes ini adalah Salat Idhul Fitri yang mana shaf perempuan dan shaf laki-laki dicampur menjadi satu. Hal ini berbeda dengan tata cara Salat berjamaah yang dilakukan oleh umat muslim pada umumnya. Video Salat Idhul Fitri sempat beredar di sejumlah akun media sosial, salah satunya yang diunggah oleh akun Instagram @unikinfo_id.
  • Adzan yang berbeda
  • Setelah adanya kontroversi Salat Idhul Fitri yang mencampurkan shaf Salat, beredar sebuah video salah satu santri Pondok Pesantren Al Zaytun yang melantunkan Adzan dengan cara yang salah dan berbeda. Dalam setiap lantunan Adzan tersebut, Muadzin kerap melakukan gerakan tangan yang tidak biasa. Selain itu, Adzan juga dikumandangkan dengan tidak menghadap kiblat tetapi menghadap santri.
  • Ajak Santri Nyanyikan Lagu Yahudi
  • Video momen saat Panji tengah mengenalkan ucapan salam ala Yahudi, menggemparkan publik. Pada video tersebut, ia bahkan mengajak santri dan tamunya untuk mengucapkan salam untuk umat Kristen. Ia menyebutkan, ucapan salam tak hanya Assalamualaikum saja dan salam juga bisa dilakukan dengan cara bernyanyi.
  • Tak Percaya Allah Bisa Bahasa Arab
  • Kontroversial Panji yang terbaru, ia menyebutkan bahwa Panji tidak percaya bahwa Allah bisa Bahasa Arab. Ia berfikir tentang bagaimana Allah SWT bisa berbicara dalam Bahasa Arab pada saat umat manusia yang memiliki ragam Bahasa.
  • Dosa Zina Bisa Ditebus dengan Uang
  • Kembali menjadi sorotan, Pondok pesantren Al Zaytun sempat mengeluarkan ajaran yang tidak biasa, yaitu menebus dosa zina dengan uang. Hal tersebut diungkap Ken Setiawan yang merupakan mantan anggota Negara Islam Indonesia melalui kanal Youtube Herry Pras. Ken menyebut ponpes Al Zaytun melarang santrinya untuk berpacaran ataupun berbuat zina. Namun, pada peraturan tersebut tidak berlaku untuk orang yang mempunyai uang, hal tersebut karena dosa akibat zina bisa ditebus dengan menggunakan uang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun