Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang mengadakan serangkaian program untuk penanggulangan stunting di Desa Nyatnyono. Kegiatan ini bekerja sama antara Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dengan BKKBN Jawa Tengah dan memiliki tujuh program wajib yang harus dilakukan. Tujuh program tersebut merupakan rangkaian program yang bertujuan untuk mencegah angka stunting di Indonesia, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, dan kesehatan ibu hamil serta anak balita.
Program-program ini ada yang dilaksanakan secara rutin dan ada yang dilaksanakan minimal tiga dan empat kali pertemuan selama mengabdi di Desa Nyatnyono dari 1 Juli hingga 17 Agustus 2024. Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
- Program kakak asuh bagi anak stunting
Program ini mendampingi dalam pengukuran tinggi bada, berat badan, dan lingkar kepala bagi anak yang terkena stunting. Dalam program ini mahasiswa mendampingi selama tujuh minggu. "Kami merasa program kakak asuh bagi anak stunting ini sangat bermanfaat. Dengan adanya pendampingan dalam pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, orang tua jadi lebih tahu perkembangan anak mereka. Dukungan dari mahasiswa selama tujuh minggu juga memberikan dampak positif dalam upaya penanganan stunting di desa kami" ucap Sandra selaku Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades).
- Pendampingan calon pengantin melalui aplikasi ELSIMIL
Mendampingi calon pengantin (catin) dan memberikan penyuluhan terkait aplikasi ELSIMIL. Dalam program ini indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat data catin yang didampingi selama empat kali pertemuan.
- Penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja putri
Memberikan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi bagi remaja putri. Indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat sosialisasi reproduksi remaja putri dengan empat kali pertemuan. Program ini bertujuan agar para remaja putri paham mengenai reproduksinya, cara menjaganya, dan mengetahui dampak negatif apabila tidak menjaga kebersihannya. Program ini juga berharap agar dapat menekan angka pernikahan dini.
- Penyuluhan dan peningkatan keterampilan masyarakat terkait menu gizi sehat melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
Mendampingi dan memberikan penyuluhan terkait menu gizi sehat melalui program DASHAT untuk mencegah stunting. Indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat penyuluhan dan implementasi DASHAT yang akan dilakukan tiga kali. Dalam DASHAT ini mahasiswa akan memberikan makanan yang di dalamnya terkandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Program ini diharapkan dapat menambah ide untuk para ibu rumah tangga dalam mengolah makanan untuk anaknya.
- Penyuluhan dan pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
Mendampingi dan memberikan penyuluhan terkait tumbuh kembang bayi, balita, dan anak pra-sekolah. Indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat data kuantitatif tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilakukan. Data ini didapatkan dengan cara mahasiswa mengikuti kegiatan posyandu di setiap dusun di Desa Nyatnyono.
- Penyuluhan kesehatan lingkungan/sanitasi
Mendampingi dan memberikan penyuluhan terkait kesehatan lingkungan dan sanitasi. Indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat data kuantitatif lingkungan/sanitasi yang bersih dan sehat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan adalah dengan memeriksa beberapa rumah yang ada di Desa Nyatnyono apakah terdapat jentik nyamuk atau tidak dan akan melakukan sosialisasi bila terdapat jentik nyamuk di dalam rumahnya.
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melakukan pemantauan dan melakukan pengukuran terkait perilaku bersih dan sehat. Indikator keberhasilan mahasiswa adalah terdapat implementasi PHBS di masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilakukan. Pada program ini mahasiswa melakukan sosialisasi kepada ibu PKK di Desa Nyatnyono terkait PHBS.
Dengan adanya tujuh program yang beragam ini mahasiswa berharap agar program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Desa Nyatnyono dan bisa diterapkan untuk selanjutnya. Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H