ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan Hiperaktifitas dan Perhatian adalah suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi kemampuan anak untuk memperhatikan, mengontrol impuls, dan hiperaktif. Anak-anak yang mengalami ADHD biasanya mengalami kesulitan dalam belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah terutama di dalam kelas. Oleh karena itu, peranan guru disini sangat penting dan harus memiliki strategi atau cara yang tepat dalam mendukung anak dengan ADHD di kelas. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendukung dan menangani anak dengan ADHD di dalam kelas:
Membuat lingkungan belajar kondusif
Guru dapat mendesain ruang kelas yang konddusif dengan mengatur pencahayaan yang cukup, memperhatikan suhu ruangan, serta mengatur tempat duduk anak  dengan tepat. Jika diperlukan anak dengan ADHD bisa di beri tempat duduk yang dekat guru agar guru dapat memantau. Selain itu hindari duduk dekat jendela agar anak dengan ADHD dapat konsentrasi saat belajar. Guru juga dapat menggunakan alat bantu seperti papan tulis interaktif atau buku yang berisi ilustrasi menarik untuk mempertahankan perhatian anak dengan ADHD.
Memberikan aturan serta petunjuk yang jelas
Anak dengan ADHD seringkali mengalami kesulitan dalam memproses informasi verbal secara cepat dan memahami aturan yang kompleks. Oleh karena itu, guru perlu memberikan petunjuk dan aturan yang jelas dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan konkret. Guru juga dapat memberikan sugesti kepada anak dengan cara memanggil nama anak. Lalu pandang mata dan wajahnya sampai perhatiannya tertuju pada guru agar anak dapat memahami tentang aturan dan petunjuk guru. Hal ini dapat membantu anak untuk memahami tugas yang diberikan dan meminimalkan kesalahan dalam mengerjakan tugas.
Memilih metode pembelajaran yang tepat
Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda dan guru perlu memahami cara belajar anak dengan ADHD dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda untuk menyesuaikan kebutuhan mereka. Misalkan, guru bisa menggunakan metode visual atau auditif untuk memperkuat pemahaman anak dengan ADHD.
Membuat jadwal waktu belajar dan istirahat yang teratur
Guru perlu membuat jadwal waktu belajar dan istirahat yang teratur karena anak dengan ADHD seringkali mengalami kesulitan dalam mengatur waktu dan fokus, waktu istirahat yang cukup bagi anak ADHD dapat digunakan untuk bergerak dan mengurangi hiperaktifitas.
Memberikan umpan balik positif
Anak ADHD biasanya merasa sulit untuk mengendalikan impuls dan emosinya. Oleh sebab itu, guru perlu memberikan umpan balik  positif dan menghargai upaya yang dilakukan oleh anak, pemberian umpan balik positif dapat membantu anak ADHD membangun rasa percaya diri dan termotivasi dalam belajar.
Melibatkan orang tua dan ahli terkait
Dengan melibatkan orang tua dan ahli terkait seperti psikolog atau terapis dapat memberikan informasi tambahan tentang kondisi anak dengan ADHD dan dapat membantu guru dalam menyusun strategi pendidikan yang tepat serta beradaptasi dengan kebutuhan individu anak.
Itu adalah beberapa cara atau strategi yang bisa dilakukan oleh guru untuk membantu mengatasi anak dengan ADHD yang kesulitan belajar di kelas. Dengan terus memberikan dukungan kepada anak dalam menangani gejala ADHD yang dialaminya, anak bisa lebih bersemangat untuk bisa mengatasi segala kesulitan yang dia alami.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H