Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap karakter anak. Karakter seseorang dapat berubah ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan masyarakat. Salah satu faktor perubahan karakter adalah lingkungan keluarga tempat anak tinggal, terutama orang tua, terdapat beberapa pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya, seperti:
Pola Asuh PermissifÂ
Pola yang membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri. Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari orang tua
Pola Asuh OtoriterÂ
Pola asuh dimana orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk mengeluarkan berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum. Pola asuh ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya.
Pola Asuh DemokratisÂ
Pola asuh yang menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua, memberi penjelasan secara rasional dan obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini, tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan norma yang ada.
Bentuk pola asuh dari setiap jenis memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Pemanfaatan pola asuh yang baik dapat berdampak pada karakter anak. Namun berdasarkan studi, pola asuh otoriter lebih banyak memberikan dampak negative bagi perkembangan anak mengingat pola asuh tersebut dominan menerapkan sikap keras dan perintah.Â
Sehingga bagi seorang pendidik, perlu adanya kegiatan parenting dengan tujuan pengenalan pola asuh yang baik digunakan oleh orang tua utamanya dalam rangka menanamkan karakter pada anak usia dini. Sehingga harapannya anak akan memiliki karakter baik secara spiritual, dan social yang baik dan tertanamkan hingga meraka tumbuh dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H