Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke negara Rusia dan Ukraina, sedang marak-maraknya!
Banyak sekali yang Pro-Kontra terhadap hal ini,
Mengapa demikian?
Fun-Fact:
Banyak netizen yang berpendapat bahwa "Rusia-Ukraina lagi perang ko dikunjungin, bukan fokus ke negara sendiri yang sedang krisis".
Presiden Joko Widodo tidak mungkin berkunjung ke negara yang sedang perang tanpa memiliki tujuan bukan?
Goals:
Presiden Joko Widodo sangat memiliki tujuan yang jelas terhadap kunjungannya ke Negara Rusia dan Ukraina.
Tujuan Presiden RI berkunjung di tengah perang adalah untuk memperdamaikan negara Rusia dan Ukraina. Karena perang tersebut banyak mengakibatkan dampak krisis pangan terhadap negara yang berkembang.
Perang tersebut membuat Ukraina tidak bisa mengekspor produk biji-bijian seperti gandum yang menjadi sumber bahan pangan di sejumlah negara. Jika produk pertanian itu tidak terkirim, maka dapat terjadi krisis pangan di dunia. Krisis pangan itu bisa menimbulkan gejolak sosial dan politik yang bakal membuat kondisi dunia semakin sulit di tengah pandemi Covid-19.
Melalui kunjungan tersebut, Jokowi membantu untuk menjelaskan terhadap Rusia dan Ukraina agar perang segera diselesaikan.
Di sisi lain, kunjungan Jokowi ke kedua negara itu adalah wujud praktik diplomasi Indonesia yang tidak memihak. Karena Jokowi mengunjungi keduanya tidak salah satu negara saja.
Jokowi juga menerapkan sistem Non Blok yang berarti tidak memihak siapapun, dan hasil kunjungan tersebut berpengaruh positif terhadap Rusia-Ukraina, yang menyimpulkan bahwa Indonesia tidak memihak siapapun, bahkan berkesan membangun hubungan yang baik terhadap kedua negara tersebut.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan tersebut juga Presiden RI membantu mencegah krisis pangan di dunia.
Ukraina dan Rusia adalah negara ekspor biji-bijian seperti gandum hingga sereal ke berbagai negara. Bahan baku itu sumber bahan pangan untuk diolah menjadi berbagai macam makanan bagi sejumlah negara.
Dalam peperangan antara kedua negara, Rusia memblokade arus lalu lintas perdagangan Ukraina yang melintasi Laut Hitam dan Laut Azov. Jika bahan baku pangan itu tidak bisa diekspor, alhasil persediaan akan berkurang yang memicu kenaikan harga bahan pangan mentah dan jadi tidak bisa mengimbangi permintaan. Khususnya di negara-negara berkembang.
Kesimpulannya,
Kunjungan Presiden RI Joko Widodo terhadap Rusia-Ukraina merupakan hal yang positif dan sangat nasionalisme sebagai Kepala Negara yang harus di apresiasi, dan di dukung!
Jadi harusnya tidak ada yang Kontra lagi yaaa???
Bayangkan,
Jika peperangan Rusia-Ukraina semakin reda atau bahkan berhenti, sudah pasti kunjungan ini tercatat dalam sejarah negara.
Bahwa,
"Indonesia berperan dalam memperdamaikan perang Rusia-Ukraina yang berdampak krisis pangan terhadap dunia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H