Dalih bahwa gimik politik hanya bumbu untuk menyemarakan pemilu yang damai, ceria dan menyenangkan  akan terasa hambar, apabila dilakukan secara terus menerus.Â
Bahkan mengaburkan gagasan atau ide yang sesungguhnya jauh lebih utama, agar pemilih memiliki rasionalitas dalam menentukan calon pemimpinnya.
Indonesia perlu kampanye berkualitas, sarat akan adu gagasan dan program nyata yang jauh lebih dominan dari sekedar gimik politik. Pilres merupakan agenda sirkulasi elite lima tahunan yang layak dirawat dengan berkualitas.Â
Adapun jika hajad elektasi tahun 2024 dilakukan melalui proses yang baik, berintegritas, maka potensi melahirkan pemimpin transformatif yang mampu mengerakan roda perubahan secara bersama-sama pun akan memiliki peluang besar.
Sebaliknya apabila prosesnya salah serta menegasikan kualitas dan integritas, maka dapat dipastikan melahirkan residu kepemimpinan elite yang tidak memperkuat daya tahan demokrasi itu sendiri.
Kembali kita tekankan, bahwa debat gagasan para capres dan cawapres akan menjadi panduan bagi pemilih untuk menentukan kemana jangkar bahtera negeri ini akan dilabuhkan.Â
Kampanye dialektis diperlukan sebagai prasyaratan pokok dalam menguji ketahanan setiap kandidat mempertahankan visi Indonesiannya di depan jutaan pemilih.Â
Sesungguhnya memilih pemimpin bukan ajang "coba-coba" atau sekedar perasaan senang dan euforia lucu!. Terlalu beresiko memilih pemimpin yang hanya kaya terhadap gimik politik an sich. Tabik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI