Mohon tunggu...
Al Fath Cahya Ryandana
Al Fath Cahya Ryandana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Uhamka

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Keluarga Impian

4 Desember 2022   15:03 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:05 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah kolaborasi antara sebuah pilihan yaitu suami istri, dengan pemberian anugerah yaitu anak. Menurut pandangan barat, keluarga yang sejahtera adalah keluarga mampu menjalani dan menikmati hidup dengan sebaik mungkin. 

Di dalam Islam, keluarga yang sejahtera ialah keluarga yang sakinah. Memiliki keluarga yang sakinah adalah situasi yang paling ideal dalam kehidupan keluarga dan menjadi dambaan hampir semua orang, terutama pasangan suami istri. Banyak orang yang meyakini bahwa dengan membangun keluarga yang sakinah, maka akan terwujud yang namanya kebahagiaan dan keindahan hidup. 

Namun, mewujudkan keluarga yang sakinah tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini dikarenakan akan banyak sekali tantangan dan rintangan yang ada. Dimana ada peran dan tanggung jawab setiap anggota keluarga yang harus saling mendukung satu sama lain untuk mencapainya. Bahkan keluarga sakinah sendiri sudah dijelaskan di dalam Quran Surah Ar-Rum ayat 21

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang."

Di dalam surat tersebut sudah dijelaskan tujuan dari pernikahan adalah untuk membangun keluarga yang sakinah.

Adapun cara mewujudkan keluarga yang sakinah diantaranya:

Menjaga komunikasi

Ini adalah hal terpenting di dalam kehidupan berkeluarga, bahkan bukan hanya dalam pandangan Islam saja, tetapi semua agama, dengan menjaga komunikasi antar anggota keluarga, mereka akan bisa menemukan tempat untuk pulang, tempat ternyaman, serta tempat yang paling dirindukan. Jika hal itu sudah terpenuhi maka pintu terbesar menuju keluarga

yang sakinah sudah terbuka. Dimana suami/isteri dan anaknya dan juga anak akan merindukan ayah/ibu nya. Hal ini adalah bagian paling sepele, namun sering disepelakan.

Menjaga kemesraan dan keharmonisan

Apabila komunikasi sudah terjaga, tahap selanjutnya adalah menjaga kemesraan dan keharmonisan, hal ini bisa diwujudkan dengan melakukan quality time bersama, entah itu diakhir pekan atau mungkin di peringatan peringatan hari besar, dengan begitu kedekatan antar keluarga bisa semakin erat. Selain itu menjaga keharmonisan juga bisa dilakukan dengan

sikap saling menghargai dan menghormati antar anggota keluarga, bahkan juga bisa dengan bercanda bersama

Menjaga aqidah

Terakhir yang sangat penting adalah menjaga aqidah, jika dua hal diatas tercapai, namun persoalan aqidah belum terjaga, itu baru masuk ke tahap membentuk keluarga sejahtera menurut barat, belum menurut Islam, karena menurut Islam keluarga yang sejahter yaitu keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. 

Dengan menjaga aqidah, kita bisa mengikuti pedoman yang sudah dijelaskan oleh Quran dan hadist, dimana seluruh petunjuk kehidupan berkeluarga ada di dalamnya, seperti bagaimana cara mendidik anak sholeh/sholehah, cara menjadi orangtua yang baik, petunjuk mengenai memberi nafkah yang halal, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan masih banyak

lagi.

Saling mendoakan

Dimana suami dan istri saling mendoakan, orangtua dan anak pun juga saling mendoakan, bayangkan betapa indahnya jika hal itu dilakukan. Keluarga sakinah, memang dalam kehidupan ini tidak ada keluarga yang sempurna, namun sebagai manusia kita harus berusaha untuk melakukan yang terbaik, bila belum bisa

tercapai, maka berusahalah untuk mendekatinya. Semoga kita yang membaca diberikan keharmonisan, ketentraman, serta kebahagiaan dalam keluarga, aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun