1. Peningkatan kesuburan tanah: Kompos kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mengandung mikroorganisme yangi menguntungkan tanah. Pemupukan menggunakan kompos membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
2. Penyimpanan air yang lebih baik: Kompos dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air. Ini membantu menjaga kelembaban tanah, mengurangi kehilangan air melalui penguapan, dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan.
3. Peningkatan struktur tanah: Kompos membantu meningkatkan struktur tanah yang berpasir atau berlekah dengan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air dan udara. Ini membantu akar tanaman untuk tumbuh dengan baik dan memfasilitasi pertukaran gas dan nutrisi di dalam tanah.
4. Pengendalian hama dan penyakit: Beberapa jenis kompos mengandung mikroorganisme yang dapat melawan patogen tanaman dan membantu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.
5. Pengurangan limbah organik: Dengan mengomposkan bahan organik yang seharusnya menjadi limbah, kita dapat mengurangi volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Ini berkontribusi pada praktik daur ulang dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Kompos dapat digunakan dalam berbagai skala, mulai dari pertanian skala kecil hingga sistem pertanian besar. Proses pengomposan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung pada jenis bahan organik yang digunakan dan kondisi lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H