Mohon tunggu...
Dwi Rahayu saputri
Dwi Rahayu saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Dwi Rahayu saputri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN MMK Biologi UIN Walisongo Meriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 dengan Karnaval dan Upacara 17 Agustus

25 September 2023   16:19 Diperbarui: 25 September 2023   16:24 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonosobo, 17 Agustus 2023 -- Dalam rangka membangun semangat nasionalisme dan rasa kebersamaan, para peserta KKN bergabung dengan masyarakat desa dalam menggelar serangkaian kegiatan meriah. Semangat kemerdekaan begitu terasa di Desa Larangan Kulon, yang terletak di Kabupaten Wonosobo, ketika warga desa merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 melalui rangkaian acara karnaval berbagai budaya dari beberapa dusun dan upacara bendera pada 17 Agustus.

Karnaval ini melibatkan semua unsur masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Para peserta karnaval berpakaian unik dengan tema-tema kreatif yang mengangkat nilai-nilai nasionalisme dan kekayaan budaya lokal. Ada yang mengenakan kostum pahlawan nasional, tokoh sejarah, serta atribut merah-putih yang mendominasi. 

Pada puncak peringatan Hari Kemerdekaan, warga Desa Larangan Kulon berkumpul di lapangan gedung pancasila untuk mengikuti karnaval kemudian dilanjutkan dengan upacara bendera. Bendera merah-putih yang berkibar di puncak tiang menjadi simbol persatuan dan kemerdekaan yang dijunjung tinggi. Selama upacara, suasana hening dan khidmat terasa di seluruh lapangan, memperingati perjuangan para pahlawan dan mendoakan kemajuan bangsa dan desa. 

Kepala Desa Larangan Kulon, Bapak Khakim, menyampaikan,''Karnaval dan upacara ini adalah momen penting dalam menjaga semangat persatuan dan keberagaman dalam merayakan kemerdekaan. Semoga semangat nasionalisme ini tetap terjaga dan menjadi inspirasi bagi kita semua dalam membangun desa yang lebih baik."

Seluruh jalan utama desa dipenuhi dengan warna-warni kostum dan tarian tradisional yang mencerminkan identitas budaya masing-masing peserta. Musik tradisional dan modern mengiringi pergerakan mereka, menciptakan suasana riang dan ceria. 

Bapak Mutakim mengungkapkan, "Melalui karnaval dan upacara 17 Agustus ini, kami ingin menyatukan warga desa dalam semangat persatuan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Kami percaya bahwa keberagaman budaya di desa kami adalah kekayaan yang harus dijaga bersama demi kemajuan bersama."

Perayaan kemerdekaan di Desa Laragan Kulon bukan hanya sekedar peringatan, tetapi juga sebagai momentum untuk memupuk semangat gotong royong dan menjaga persatuan dalam perbedaan. Perayaan kali ini tidak hanya meninggalkan kenangan indah, tetapi juga memberikan dampak positif dalam pengembangan masyarakat

 desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun