Aku pernah mendengar mantra yang diucap.
Aku pernah membaca mantra yang ditulis.
Aku ingin memantrai... atau dimantrai.
Â
Dengan kata yang terbata-bata, aku ingin mengucapkan mantra.
Â
"Mantra untuk apa?"
Mantra akan bicara tepat pada waktunya. ketika kau terlelap. berbaring di sampingku.
Â
Sejatinya, soal hati tak ingin kuakhiri sampai di sini. Aku ingin terus melangkah, berjalan, berlari... cepat dan cepat. Mengejarmu...
Oh, hati... Tabahlah!
Â
Baiklah, aku akan memantraimu. Mantra dari lintas masa, lintas rasa.
Adakah yang lebih syahdu daripada balasan cintamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H