Mohon tunggu...
Novaluddin Aubaydillah
Novaluddin Aubaydillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Internasional

saya seorang mahasiswa dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di Universitas Muhammadiyah Malang, saya menyukai banyak hal tentang politik, ekonomi, bisnis, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Ajarkan Bahasa Inggris Dasar kepada Ibu-Ibu KWT Wisata Tanaka di Desa Bangelan

8 Januari 2025   22:33 Diperbarui: 8 Januari 2025   22:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bangelan, Malang -- Kelompok Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tengah menjalankan program pengabdian masyarakat yang salah satu fokusnya adalah pada peningkatan kapasitas bahasa Inggris di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Program ini ditujukan kepada para ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Wisata Tanaka, yang memiliki peran penting dalam pengembangan wisata Tanaka Water Fall di desa tersebut.

Dalam upaya meningkatkan daya tarik Wisata Tanaka yang dikenal dengan keindahan alam serta keunikan budayanya, kelompok PMM 77 UMM melihat pentingnya memberikan keterampilan bahasa Inggris dasar kepada ibu-ibu KWT. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mereka berinteraksi dengan wisatawan mancanegara yang mulai tertarik mengunjungi Wisata Tanaka.

Fokus Materi Bahasa Inggris Dasar

Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris dengan fokus pada tiga aspek utama: nama-nama makanan yang dijual, angka, dan arah. Materi-materi ini dipilih karena sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari ibu-ibu KWT dalam melayani pengunjung yang datang.

  1. Nama-nama makanan
    Dalam pelatihan ini, ibu-ibu KWT diajarkan kosakata dasar terkait makanan dan minuman yang mereka jual, seperti coffee, tea, rice, vegetables, fried snacks, dan traditional snacks. Hal ini diharapkan dapat memudahkan mereka dalam menawarkan produk kepada wisatawan asing, sehingga meningkatkan daya tarik kuliner lokal.
  2. Angka
    Mahasiswa PMM juga memberikan pelatihan mengenai penyebutan angka dalam bahasa Inggris, mulai dari angka 1 hingga 100. Kemampuan ini sangat berguna saat ibu-ibu harus menyebutkan harga produk kembalian atau memberikan informasi kuantitas kepada wisatawan.
  3. Arah
    Mengingat Wisata Tanaka Water Fall memiliki berbagai lokasi seperti cafe, area sumber air, mushollah, kantin, hingga toilet, pengetahuan arah menjadi penting untuk berikan. Ibu-ibu KWT diajarkan memberikan petunjuk arah dalam bahasa Inggris seperti go straight, turn left, dan turn right, oleh kelompok PMM agar mempermudah untuk menunjukan suatu lokasi.

Antusiasme Peserta

Antusiasme ibu-ibu KWT terlihat jelas selama proses pelatihan. Mereka aktif bertanya dan berpartisipasi dalam setiap sesi, bahkan mencoba mempraktikkan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. "Kami sangat berterima kasih atas program ini. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang diajarkan, kami lebih percaya diri melayani wisatawan asing," ujar Bu Ummi, salah satu anggota KWT.

Para mahasiswa PMM juga menggunakan metode pembelajaran interaktif seperti permainan kosakata, simulasi percakapan, dan sesi tanya jawab. Hal ini dilakukan untuk memastikan para peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung.

Dampak dan Harapan

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata Desa Bangelan, khususnya dalam menarik wisatawan internasional. Dengan keterampilan bahasa Inggris dasar, ibu-ibu KWT Wisata Tanaka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional, sehingga meningkatkan daya saing desa ini sebagai destinasi wisata edukatif dan budaya.

"Ini adalah langkah awal yang sangat baik. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin meningkatkan potensi pariwisatanya melalui pemberdayaan masyarakat," ujar bapak Samuin selaku kepala dusun Arjomulyo kepada.

Tidak hanya sebatas pelatihan, mahasiswa PMM UMM juga memberikan buku saku panduan bahasa Inggris sederhana yang bisa digunakan ibu-ibu KWT sebagai referensi sehari-hari. Buku ini berisi kosakata umum, frasa penting, dan panduan komunikasi singkat.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan pariwisata bisa berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan positif di tingkat desa. Wisata Tanaka kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata saja, tetapi juga sebagai contoh pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan.

Semangat kami kelompok PMM 77 UMM dalam program mengajar bahasa Inggris "Desa Bangelan siap menyambut wisatawan dari berbagai belahan dunia dengan keramahan dan kemampuan bahasa Inggris yang semakin baik".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun