Dulu nenek saya membuatnya sendiri. Untuk campuran ramuan bedak/pupur beli di pasar Martapura. Bedak dingin Nenek sering dikirim sampai ke Mekkah, teman-teman Nini yang mukim (menetap) sangat senang mengaplikasi bedak dingin/pupur basah ini ke wajah mereka.
Apalagi sekarang cuaca sedang panas. Masyarakat lokal tentu sangat menggemari pupur basah ini. Sekadar tips dari teman. Ia mencampur pupur  dengan Asam Kamal/ asam Jawa. Agar kulit lebih terang.
Wisata Religi
Sebenarnya bukan berwisata tetapi ziarah tepatnya. Warga lokal senang sekali ziarah ke makam wali, Kyai. Di kabupaten Banjar ada makam datu Kalampayan. Biasanya masyarakat menyebut beliau dengan sebutan Syekh Muhammada Arsyad al-Banjari. Nama  beliau Sayyid Jafar Al-Aydarus Â
Untuk ulama yang hidup dan wafat  di  abad 21 adalah Guru Sekumpul mempunyai nama Muhammad Zaini Abdul Ghani.  Kharisma beliau sangat tinggi di hati masyarakat. Sampai sekarang  bila haul abah Guru dari segala penjuru berusaha hadir, bahkan dari pulau Jawa dan Kalimantan, serta negeri jiran. Ma sya Allah, beliau tidak ada saja masih bisa menolong warga sekitar. Perekonomian masyarakat lokal meningkat ketika ada haul
Wisata Kuliner
Pergi ke pasar tradisionalmu  pasti bertemu dengan namanya warung makan. Masakan serba ikan dengan bumbu khas sering ditemukan pada  meja saji penjual. Iwak babanam (ikan bakar) dari haruan (gabus), iwak papuyu (betok) hingga  pais babanam  iwak halus. Konsumsinya dengan sambal cacapan, air dicampur dengan garam, terasi bakar, dan bawang bakar. Paduan sayurnya paling enak dengan bilungka  bakukur (timur dikerok dengan sendok) kuahnya  santan tanpa didihkan di kompor. Hanya membuatnya dengan cara air masak (suhu ruang) untuk perahan kelapanya.
Saya berharap anak-anak di Kampung Halaman masih menyukai ikan segar dari sungai dan laut. Semoga Umanya (Ibu)nya tetap semangat mengenalkan sumber protein hewani ini. Bila mereka belum move on dari nugget  bisa beralih pelan-pelan mengenalkan ikan dengan konsumsi empal ikan Pipih. Nugget rasa lokal.
Wisata Belanja
Terima kasih untuk nenek moyang telah meninggalkan warisan budaya seperti kain sasirangan, pengolahan intan sehingga bernilai lebih tinggi. Kebudayaan perairan sehingga masyarakat sekarang bisa memanfaatkan kekayaan alamnya untuk survive.
Tentu pengelola kekayaan daerah sangat mengerti potensi UMKM. Umpat himung (ikut senang) ketika fashion berbahan dasar sasirangan tampil di New York Fashion Week.
Terima kasih Kampung Halaman, Kalimantan Selatan, sudah hadir di milestone  hidup saya. Akan selalu saya kenang pesan Pangeran Antasari:Â
Haram Manyarah Waja sampai Kaputing. Tetap semangat dan kuat seperti baja dari awal hingga akhir.