Bila orangnya angkuh tidak mau minta maaf, tetaplah maafkan. Jangan kesal karena perilakunya. Bayangkan orang yang bersalah tenang-tenang saja, sedangkan kita masih menyimpan dendam. Rugi dua kali. Kalau memaafkan dengan ikhlas, niat ibadah karena Allah akan membuat kita tenang. Untuk urusan dosa pelaku, serahkan pada Allah.
Sering kita masih marah orang yang melakukan kesalahan sudah lupa dengan perbuatannya. Tak berguna menyimpan marah. Energi yang kita punya lebih baik digunakan untuk berkarya dan melakukan banyak kebaikan.
4. Tanyakan pada diri, manfaat bila tidak memaafkan juga manfaat memaafkan orang lain  untuk diri sendiri.Â
Boleh tidak memaafkan tetapi akan banyak perasaan negatif mengumpul di kepala.  Sebab perasaan sakit hati yang ditumpuk di ruang hati/otak lama kelamaan akan penuh dengan  perasaan negatif. Bayangkan ruang penuh sampah dan barang berantakan.  Sehingga sulit untuk fokus bekerja. Psikis juga lelah karena terus menerus dihantam masalah yang tidak dituntaskan plus tidak dimaafkan.
Manfaat memaafkan, mengurangi stress. Â Memaafkan membuat hati tenang. Apabila mempunyai kelapangan hati memaafkan orang lain akan mendapatkan surga seluas langit dan bumi. Tidak pernah rugi memaafkan orang lain. Hati menjadi tenang karena tidak memikir orang lain yang melakukan kesalahan.
Manfaat memaafkan bagi kesehatan, meningkatkan imunitas. Menjaga kesehatan jantung. Ketika oranglain melakukan kesalahan seketika kita marah, ini menyebabkan lonjakan hormon adrenalin, debar jantung tidak beraturan. Tekanan darah menjadi tinggi. Detak jantung lebih cepat. bila kita memaafkan tidak marah berlebihan, jantung menjadi aman.Â
5. Intensitas kesalahan orang lain mempengaruhi mudah atau sulit untuk memaafkan. Rasulullah pernah kehilangan paman, beliau ditombak. Ketika pelaku menjadi pengikut Rasullullah dan meminta maaf. Nabi Muhammad memaafkan tetapi beliau tidak mau bertemu dengan pelaku. Penombak masih teringat dengan kesalahannya. Sesudah Rasulullah wafat pelaku yang sudah bertobat, menombak  nabi palsu. Ia bermimpi bertemu Rasulullah SAW.Â
6. Ingat  semua orang pasti mempunyai kesalahan. Termasuk diri kita.  Belajar untuk memaafkan orang lain berarti belajar memaafkan diri sendiri. Sering orang terdekat yang melakukan kesalahan pada diri kita. Jujurlah pada diri mereka, tentang perasaan tidak nyaman.  Anak, pasangan, orangtua, saudara, sahabat, teman. Mereka orang terdekat tentu banyak kebaikan mereka yang tak bisa dibandingkan dengan kesalahan mereka perbuat.Â
 Bila masih sulit memaafkan ingatlah,  dalam Qur'an Surat,Â
 An Nisa:149, Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan, menyembunyikannya atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.
Ash  Shura: 40, Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memafkan dan berbuat baik(kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zhalim