Setelah Lebaran biasanya tradisi yang dilakukan umat Islam adalah  bersilaturahim. Tahun ini saya tidak mudik ke tempat kelahiran, Binuang, Kalimantan Selatan. Melainkan ibu saya, tante, Zulak (bahasa Banjar sebutan kakak ibu atau ayah) juga anak saya ke Jakarta.Â
Istimewanya lebaran ini saya dan keluarga  diajak tante dan sepupu ke Bandung. Sengaja menyewa  Hi ace Premio agar bisa kumpul.Tujuan utama Berkunjung ke Masjid Al Jabar, masjid apung. Selanjutnga kulineran di Lembang. Tepatnya Floating Market Lembang.Â
Sebelum ke area tenant apung kami makan nasi timbel masih di area Floaring Market Lembang.Â
Makanan khas Sunda dan umum, ada di meja prasmanan.Â
Saya dan anak saya mengambil ikan goreng nasi timbel bakar, ayam dan tempe goreng (digoreng dadakan). Cah kangkung, tumis jamur, sate hati, soto iga, lalapan, cumi balado dan  empal gepuk. Sedang minumannya teh tawar, jeruk panas, dan jahe hangat.Â
Usai melahap dengan nikmat penganan tersebut kami beranjak ke tenant kuliner  terapung.Â
Uniknya area ini penjualnya mengunakan perahu untuk tempat berjualan.Â
Kata keponakan saya kuliner tersedia  makanan non nasi. Kebanyakan kuliner dari Jawa Barat. Seperti tahu genjrot, seblak, cuake,  somay, batagor,  empal gentong, empal asam, ketan bakar khas Lembang.Â
Ada juga dari daerah lain tempe mendoan, sop durian, Pecel Banyumasan, wedang ronde.Â
Ada rujak juga  plus kentang ulir makanaan kekinian.Â
Kuliner kali ini membuat saya mengenal keponakan saya. Melepas kangen dengan Mama, anak saya yang tinggal di Kalimantan, tante dan Zulak. Juga merasakan nasi tombel dan kawan-kawannyaÂ
Mengenal lebih jauh masakan sunda pada satu tempat. Sekaligus suasana kuliner menngingatkan saya pada tanah kelahiran Kalimantan Selatan dengan pasar terapungnya. Merasakan kuliner sunda di tempat aslinya yaitu Jawa Barat.Â
Kuliner  Sunda bagian dari Kuliner Nusantata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H