Mohon tunggu...
Tri Sapta Mw
Tri Sapta Mw Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk menambah pengetahuan. Amunisi menulis adalah membaca.

Bekerja di Sekolah Tetum Bunaya Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Bakso Nusantara: Banyak Pilihannya

24 April 2023   23:57 Diperbarui: 25 April 2023   00:05 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakso  berasal dari Tiongha,  dalam bahasa hokkian bak-so artinya daging giling. Bahan yang membedakan dengan bakso Nusantara adalah bahan dasarnya  daging sapi sedang dari negara Tirai Bambu kebanyakan B2.
Menarik Bakso dekat rumah saya merk dagangnya Bakso Tenanan, saya tak pernah bertanya pada yang empunya, arti merk dagang beliau. Karena bahan dasarnya memang daging. Ya, Tenanan dalam bahasa Jawa arti meyakinkan atau betulan. Kadang bakso campuran tepung tapiokanya lebih banyak, sehingga rasanya bukan daging melainkan rasa tepung.

Variasi bakso Tenanan ada bakso Balungan (balung artinya tulang tentu berbalut daging), bakso daging, bakso telur, bakso rawit, dan bakso kecil-kecil (meski kecil tetap tenanan rasanya,  berasa daging). Biasanya bakso rawit, tenanan pedas. lebih cepat habis stoknya.
Pilihan lain ada mie ayam bakso, mie ayam yamin.


Uniknya saya tenanan tidak tahu bahwa bakso yang biasa saya pesan malam-malam lewat ojek online, tempat jualannya. Baru dua tahun ini saya tahu tempatnya.  Ternyata pelanggannya tenanan ramai.  Bapak penjual bakso memudahkan pembeli yang ingin cashless,  beliau menyediakan Qris dari ojek online.

Tangkapan layar riwayat kunjungan saya
Tangkapan layar riwayat kunjungan saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun