Mohon tunggu...
Muhammad Adli Hasan
Muhammad Adli Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru

Halo semua perkenalkan saya Muhammad Adli Hasan, saya mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI. hobiku bermain merpati.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Speech Delay

29 Desember 2024   13:06 Diperbarui: 29 Desember 2024   13:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Speech delay mungkin sudah bukan menjadi hal asing di kalangan para orang tua. Kondisi ini menyerang bayi hingga anak-anak yang sedang memasuki masa pertumbuhan. Meski setiap anak memiliki proses pertumbuhan yang berbeda, tidak dipungkiri bahwa speech delay merupakan suatu permasalahan pada anak yang bisa saja dihadapi oleh setiap orang tua.

 Seiring bertambahnya waktu, anak pasti akan mulai mengenal kosa kata hingga akhirnya dapat berbicara dengan lancar. Namun dalam beberapa kasus, speech delay bisa saja mengganggu proses pertumbuhan anak hingga menghambat mereka dalam mengeluarkan kata-kata ataupun berbicara.

Apa itu Speech Delay?

Speech delay adalah sebuah kondisi yang dapat dialami bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa. Seringkali, meski mengerti ketika seseorang berbicara namun sangat sulit untuk mengucapkan dan mengeluarkan kata kembali. 

Sayangnya, beberapa orang tua mungkin masih menganggap kondisi ini merupakan hal biasa dan akan hilang dengan sendirinya. Padahal kenyataannya jika tidak ditangani dengan tepat, speech delay dapat mempengaruhi masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif anak,serta akan berdampak buruk ketika mereka dewasa.

Dalam kondisi normal, biasanya anak akan mengalami perkembangan bicara secara bertahap sesuai dengan usia perkembangannya;

  • 0 - 3 bulan, biasanya bayi akan bereaksi terhadap suara dan mulai ada cooing
  • Usia 6 bulan, anak akan menoleh bila dipanggil namanya dan mulai babbling "bababa, dadada, mamama"
  • 9 bulan, anak akan merespon terhadap bahasa yang rutin diucapkan seperti "dadah", mulai menunjuk, bicara "mama, dada"
  • 1 tahun, anak mulai mengerti perintah sederhana dan berbicara 1-2 kata 
  • 2 tahun, anak dapat menunjuk anggota tubuh (body parts), mulai berbicara dan memahami lebih dari 100 kosa kata, serta berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 2 kata
  • 3 tahun, anak mulai mengerti perintah dua langkah dan dapat berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 3 kata

Namun untuk anak yang mengalami speech delay pertumbuhan ini mungkin akan terhambat, sehingga menyebabkan mereka tidak dapat berbahasa meski sudah memasuki usianya. 

Kenapa Anak Bisa Terkena Speech Delay?

Pada dasarnya, bicara merupakan suatu aktivitas yang dihasilkan dengan melibatkan 3 organ, otak, telinga, dan mulut. Otak berfungsi untuk memproses reseptif dan ekspresif anak ketika berbicara, sedangkan telinga dan mulut berfungsi untuk mendengarkan dan memproduksi suara saat berbicara. 

Anak yang mengalami speech delay bisa diakibatkan karena salah satu organ tersebut mengalami gangguan sehingga menyebabkan proses berbicara mereka terganggu.

1. Gangguan pada otak
Pada organ otak, beberapa gangguan saraf maupun psikologis seperti maturational delay speech, gangguan bicara spesifik, autisme, hingga disabilitas intelektual bisa menjadi penyebab dari speech delay pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun