Kami melanjutkan perjalanan ke rumah kepala desa untuk ijin melakukan pengambilan gambar. Setelah mendapat ijin, pak kepala desa mengumpulkan pengrajin di desa tersebut untuk ikut syuting. Take 1 dilakukan di salah satu rumah penduduk.Â
Dalam video 360 kali ini kami menangkap kegiatan pengrajin purun mulai dari menggiling purun hingga menjadi sangat tipis, menganyam, hingga terbentuk menjadi sebuah tas.Â
Hebatnya pembuatan tas purun ini tidak menggunakan lem ataupun pengikat lainnya, semuanya murni hasil anyaman dan hasilnya pun sangat kuat. Tim 360 Indonesia cukup kaget saat melihat tas yang di display di rumah kepala desa diberi harga 10.000 rupiah per buah nya.Â
Roda ini ternyata merupakan sebuah alat penumbuk skala besar putaran roda dihasilkan dari genset yang dihubungkan menggunakan kain panjang, roda tersebut secara bergantian mengangkat batang kayu raksasa yang kemudian dijatuhkan kembali ke tanah. Gerakan inilah yang dipakai untuk menumbuk daun purun secara besar-besaran.
PEMBASAHAN LAHAN
Target kami di selama projek BRG ini adalah mengambil gambar di tempat-tempat yang sering terbakar, pengolahan lahan gambut, pemanfaatan tanaman purun, hingga pemberdayaan masyarakat.
Destinasi pertama Tim 360 Indonesia adalah Gohong, lokasi rawan terbakar. Tim 360 Indonesia melewati jalan yang luar biasa panjang, sisi kanan dan kiri kami dipenuhi oleh hamparan lahan hijau yang luasnya bukan maen.Â
Tidak ada bangunan yang menjulang tinggi ataupun jalanan lain, bahkan sampai ujung mata memandang perbatasan langit dan bumi adalah lahan hijau Kalimantan yang sangat subur.
Lahan di Kalimantan memang subur karena lahan ini mengandung gambut. Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi tanaman yang mulai membusuk akibatnya kandungan organiknya sangat tinggi dan bagus untuk sumber energi.Â
Namun begitu, pada musim kering lahan gambut yang mengering sangat mudah terbakar oleh cahaya matahari dan memicu kebakaran hutan. Di sini lah BRG bersama masyarakat peduli api secara berkala menyiram lahan yang luasnya luar biasa tadi agar lahan gambut tetap basah.