Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Alasan Anda Harus Kepo dan Tabayyun pada LDII

6 Februari 2014   15:32 Diperbarui: 23 September 2020   21:41 5009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Rekomendari Kemenag tentang LDII (dok. LDII)

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang pada kalian orang fasik membawa suatu kabar, maka kalian telitilah, jangan langsung terima, jika kalian tidak meneliti, kalian terpengaruh pada kaum yang bodoh dan kalian akan menyesal pada apa-apa yang kalian kerjakan”. (QS. Al Hujurot 6).

Di samping itu, untuk menciptakan bangsa yang kuat dan sejahtera maka kunci suksesnya ialah persatuan dan kesatuan. Untuk itu, masyarakat haruslah menjauhi perpecahan.

LDII Didiskreditkan 
Tahukah anda bahwa selama ini tak sedikit orang yang belum tahu LDII malah memberitakan negatif tentang LDII. “Oh, LDII itu organisasi sesat dan menyesatkan, suka tukar menukar isteri, kalau masjid LDII dimasuki oleh orang non-LDII maka masjid itu akan dipel”. Inilah isu santer yang puluhan tahun berkembang dimasyarakat.

Tidak perlulah penulis menyebut oknum yang kerap mendiskreditkan LDII. Tak pantas pula menyebut institusi, website, personal yang kerap membuat berita  yang isinya memecah belah umat islam. Rasanya itu tak perlu.

Yang penting adalah membangun kesadaran untuk saling menghargai antar sesama. Selama masih sebatas perbedaan furuiyah, itu sah-sah saja. Yang penting aqidah kita sama, Allah SWT Tuhan kita dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 

Tak terkecuali, akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya mantan LDII dengan gencar menyerang institusi yang dulu pernah mereka ambil ilmu agamanya.

Sebelumnya mereka telah aktif di lingkup LDII, kemudian disebabkan sesuatu hal mereka lalu pindah kelain hati. Bahkan, mereka memfitnah LDII. Kebanyakan motifnya karena sakit hati. Padahal, islam telah mengajarkan kerukunan dan cinta kasih antar sesama umat islam. 

Sekarang ini mereka sedang bersemangat blusukan ke beberapa tempat. Tujuannya adalah untuk menantang debat, menyebar berita bohong dan menanamkan kebencian kepada masyarakat.

Bukannya warga LDII tak bisa berdebat, namun LDII memperhatikan ukhuwan islamiyah, wathoniyah dan basyariah. Bagi LDII, bantah-bantahan bukanlah solusi atas permasalahan. Perdebatan lebih banyak mudhorot dari pada manfaatnya. 

Oknum yang selalu berupaya menyebar fitnah adalah oknum yang bermaksud melemahkan umat. Mereka tidak ingin umat islam saling bekerjasama dan rukun. Maka berhati-hatilah pada orang yang mengaku pernah menjadi warga LDII, namun diberbagai forum malah memprovokasi umat Islam. 

Sehubungan dengan itu, media pula hendaknya berimbang dalam membuat berita. Prinsipnya, media supaya tetap menjaga kerukunan umat. Caranya ialah dengan membuat berita yang memenuhi unsur cek and ricek, klarifikasi, verifikasi fakta, dan cover both side. Media massa jangan memperkeruh suasana.

Argumen yang kita bangun haruslah menggunakan logika berpikir yang logis. Ide yang kita tawarkan jangan melompat-lompat dengan hanya mengambil potongan berita tanpa analisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun