Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Alasan Anda Harus Kepo dan Tabayyun pada LDII

6 Februari 2014   15:32 Diperbarui: 23 September 2020   21:41 5009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkan anda mendengar kata “KEPO”? Kata ini menjadi populer akhir-akhir ini. KEPO sebenarnya adalah sebuah singkatan. KEPO merupakan akronim dari Knowing Every Particular Object.

Dalam Bahasa Indonesia, KEPO adalah sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu. Walaupun hanya sekelebat, selama sesuatu itu lewat dihadapannya, maka ia akan tahu tentang hal itu.

Lalu, pernahkah anda mendengar kata LDII? Singkatan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Orang yang bertipikal KEPO akan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang LDII. Apakah LDII sebuah makanan? Apakah LDII nama organisasi? atau apa? Tanya orang KEPO ini dalam hati.

Akhirnya berpetualanglah orang KEPO ini. Ia bertanya kepada Om Google. Tak puas sampai disitu, ia pun bertanya kepada orang yang ada di sekitarnya. Walhasil, kini sang KEPO telah menemukan seputar info tentang LDII. 

Namun, cukupkah sampai disini? Apakah info yang didapat melalui internet sudah bisa dipercaya? Apakah info yang didengar dari orang juga dapat dipercaya? Jawabnya tentu belum. Nah, disinilah perlunya tabayyun. 

Di sini, ada 2 tipe orang KEPO. Pertama, orang KEPO yang tabayyun. Ia mau mencari kebenaran. Dalam bahasa sehari-hari, ia mau cek and ricek. Ia berpikir logis.

Orang ini berupaya mencari tahu tentang LDII sebab keheranannya pada LDII yang semakin berkembang dimana-mana. Ada apa dengan LDII? Secara bersamaan, ia tetap mengedepankan positive thinking dan klarifikasi. 

Ia tidak terjebak pada berita miring. Ia tidak enteng dalam membenarkan apa yang ia lihat atau dengar dari informan. Jalan keluarnya ia datang langsung ke tempat pengajian LDII. Ia ingin buktikan apakah LDII benar-benar jelek seperti yang diisukan?

Kedua, orang KEPO yang tidak mau bertabayyun. Tatkala ia mencari tahu tentang LDII, semua infomasi ia lahap. Ucapan orang yang masih sebatas gosip dimakan mentah-mentah. Berita miring pun ia masukkan ke benaknya. Tanpa ada filter yang ia pakai. Apa yang terjadi?

Orang KEPO yang kedua ini akan mempercayai isu yang belum tentu kebenarannya. Kalau sudah seperti itu, yang akan muncul dipikirannya adalah sikap antipati dan berburuk sangka. 

Dalam hal ini, KEPO sebenarnya wajar. Selama berada pada jalur yang benar. Sedangkan tabayyun wajib hukumnya. Jangan sampai karena kebencian secara personal membuat kita tidak mau mencari kebenaran yang sesungguhnya. 

Tabayun Untuk Hindari Perpecahan
Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Adapun menurut istilah, tabayyun berarti meneliti dan menyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum atau kebijakan hingga jelas benar permasalahannya.

Bertabayyun sendiri adalah perintah Allah SWT. Di dalam kitab suci Alquran, Allah telah berfirman : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun