Mencari ilmu itu hukumnya wajib. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam Hadis Sunan Ibnu Majah.
“Mencari ilmu wajib hukumnya bagi seorang orang islam”, (HR. Ibnu Majah).
Sedangkan ilmu yang wajib dicari itu ternyata ada 3. Ketiga ilmu tersebut ialah Quran, Hadis dan Ilmu Faroid (pembagian harta waris).
Menyadari kewajiban untuk mencari ilmu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengajak umat islam mengkaji Quran dan Hadis secara rutin.
Sebagai informasi, LDII memiliki struktur yang rapi. LDII memiliki cabang seluruh Indonesia, bahkan dunia. LDII sendiri adalah organisasi yang legal dimata hukum.
Ada satu hal yang menarik bagi pembaca sekalian. LDII menyelenggarakan pengajian dengan rutin. Mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC).
Pengajian DPD, LDII laksanakan pada level kabupaten/kota. Pengajian tingkat PC, LDII selenggarakan pada level kecamatan. Untuk pengajian PAC, LDII selenggarakan pada level desa/kelurahan.
Rincian Pengajian Binaan LDII
Di bawah ini gambaran rincian pengajian yang LDII laksanakan setiap bulannya :
- Untuk tingkat kanak-anak, pada level PAC pengajian berlangsung hingga 5 kali dalam seminggu. Artinya, dalam sebulan pengajian pada tingkat ini sebanyak 20 kali. Pengajian ini biasa disebut “Pengajian Caberawit”.
- Untuk tingkat muda-mudi, pada level PAC pengajian berlangsung 8 kali dalam sebulan. Pada tingkat PC pengajian muda-mudi sebanyak 2 kali dalam sebulan. Sedangkan pada tingkat DPD pengajian muda-mudi sebanyak 1 kali.
- Untuk pengajian umum tingkat PAC rutinitasnya berlangsung 8 kali dalam sebulan. Pada tingkat PC pengajian umum berlangsung sebanyak 1 kali. Sedangkan pada tingkat DPD berlangsung sebanyak 1 kali.
- Untuk pengajian pengurus intensitasnya juga beragam. Untuk pengurus organisasi se-DPD rutinitasnya sebanyak 1 kali dalam sebulan. Sedangkan Untuk pengurus masjid se-DPD juga juga diselenggarakan sebanyak 1 kali dalam sebulan.
- Ada pula pengajian ulama. Pada tingkat DPD kabupaten dikenal pengajian ulama tingkat DPD. Pengajian ini sebanyak 1 kali dalam sebulan. Ada pula pengajian penderesan ulama se-DPD sebanyak 1 kali. Pengajian ulama tugasan rutinitasnya juga 1 kali dalam sebulan.
- Dikenal pula pengajian manula. Intensitasnya sebanyak 1 kali dalam sebulan
- Pengajian agniya (orang kaya) sebanyak 1 kali.
- Untuk pembinaan ibu-ibu maka LDII juga menggelar pengajian ibu-ibu. Pada tingkat PAC rutinitasnya sebanyak 1 kali dalam sebulan. Sama halnya dengan pengajian ibu-ibu tingkat PC dan DPD yang juga sekali dalam sebulan.
Jika ditotal maka intensitas pengajian LDII sebanyak 51 kali. Ini adalah sampel pengajian LDII Kota Makassar. Untuk daerah lain jumlahnya bisa lebih banyak lagi.
Pengajian tersebut ditempatkan pada setiap masjid binaan LDII. Adapun warga yang mengikuti pengajian jumlahnya bervariasi. Dalam setiap majelis taklim jumlahnya sekitar 15 kepala keluarga (kk).
Banyak, beragam, dan rutinnya intensitas pengajian LDII hingga ada anekdot “orang LDII itu kerjanya hanya mengaji”. Padahal tidak seperti itu. Warga LDII pun dapat melaksanakan kegiatan perekonomian.
Pengkajian Quran dan Hadis seperti ini harus terus digalakkan. Tujuannya agar ilmu Quran dan Hadis dapat disampaikan kepada setiap muslim. Dengan rutinnya even pengajian maka ilmu umat dapat terus bertambah.
Apa yang LDII Kaji?
Warga LDII mengkaji Quran dan hadis. LDII mengkaji bacaan dan tafsir Quran 30 juz. Beberapa hadis yang LDII kaji ialah Kutubusittah yang meliputi : Hadis Sohih Bukhori, Sohih Muslim, Sunan Nasa’i, Sunan Abu Daud, Sunan Termidzi dan Sunan Ibnu Majah.
Untuk hadis Ibnu Majah baru saja DPP LDII menggelar pengajian hataman pada 1-15 Januari 2014 yang lalu. Pengajian hataman Ibnu Majah Jilid 3 berlangsung di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.
Untuk di kota Makassar sendiri, pengajian Hadis Ibnu Majah Jilid 3 diselenggarakan pada 8-16 Februari 2014 yang lalu.
Sebelumnya, LDII juga telah mengkaji Qiroatussab’ah (7 bacaan Alquran). Juga LDII telah mengkaji Hadis Himpunan Ilmu Faroid.
Jika anda ingin mengkaji Quran dan Hadis secara mendalam maka tak ada salahnya ikut pengajian binaan LDII. Secara terbuka LDII menerima siapa saja yang ingin mengkaji 2 kitab yang telah dijamin kebenarannya oleh Allah SWT dan Rosul tersebut.
LDII tak melihat latar belakang organisasi, suku, bahasa dan golongan. Pengajian LDII terbuka untuk semua masyarakat yang ingin belajar agama islam. Dengan tujuan untuk masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka.
Tolong share tulisan ini agar orang lain juga mendapat manfaatnya.
Makassar, Rabu 26 Februari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H