Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Warga LDII Tamalate Gotong Royong Bersihkan Drainase

30 Mei 2014   17:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Warga LDII Tamalate sedang membersihkan drainase, Kamis (29/5/2014)"][/caption]

MAKASSAR - Puluhan Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Pimpinan Cabang (PC) Tamalate mengadakan kerja bakti pembersihan drainase yang ada di sisi Jalan Bontoduri dan Jalan Mannuruki, Kel. Mannuruki, Kec. Tamalate, Makassar, Kamis (29/5/2014). LDII Tamalate menggerakkan anak-anak, pemuda dan orang dewasa membersihkan saluran air tersebut sejak pagi hingga tengah hari.

Kerja bakti pembersihan lingkungan sengaja dilakukan untuk mendukung program yang dicanangkan oleh Walikota Makassar, Danny Pomanto, yakni “Makassar Tidak Rantasa”.

Turut menyaksikan kerja bakti, Lurah Mannuruki, Rajeng. Hadir pula Binmas Mannuruki, Ishak dan Ketua RW 4, Muh. Nur Alam.

Saat ditanya perihal kegiatan pembersihan lingkungan tersebut, Ketua RW 4 memberikan apresiasi. “Saya ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besar LDII atas terlaksananya kerja bakti di RW 4 dan RW 2,” tuturnya.

Dilain pihak, Ishak, selaku Binmas Mannuruki, Polsek Tamalate menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan gotong royong tersebut.

“Dengan adanya kegiatan ini semoga kedepan Wilayah Mannuruki, utamanya RW 4 dan RW 2 tidak tergenang,” tutur Ishak.

Selain itu, Ishak juga menyinggung kendala yang dihadapi saat bergotong royong. Keadaan tersebut menyulitkan proses pembersihan “Ada beberapa warga yang menutup mati jembatanya,” kata Ishak. Dia mengharapkan, pemerintah setempat melakukan teguran.

Ishak juga meminta pemerintah menyediakan bak terbuka untuk penampungan sampah.

Dalam kegiatan tersebut, turut dioperasikan sebuah mobil eskavator dan 2 mobil truk untuk mengangkut sedimen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun