Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kongres Umat Islam Harus Wujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin

13 Februari 2015   01:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Ketua DPP LDII, Hidayat Nahwi Rasul (kiri), Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Abdullah Syam (Tengah) dan Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana (kanan) (FOTO ANTARA)"][/caption]

MAKASSARKongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VI di Yogyakarta telah resmi ditutup Presiden Joko Widodo pada Rabu (11/2/2015) kemarin. Kongres ini menjadi momentum strategis disaat Indonesia mengalami turbulensi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kegaduhan ini membuat macetnya berbagai agenda keumatan. Oleh karena itu, Kongres Umat Islam di Yogjakarta ini harus dijadikan sebuah momentum introspeksi yang bisa melahirkan agenda keumatan yang terukur dan operasional sehingga menjadi magnet bagi bersatunya umat islam di Indonesia,” ujar Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi saat ditemui di Makassar, Selasa (10/2/2015) malam.

Dia mengatakan, umat islam harus bisa mengejawantahkan dirinya sebagai sebuah sosok rahmatan lil alamin. “Oleh karena itu, pertemuan tersebut hendaknya melahirkan program yang kongkrit yang dapat memakmurkan bangsa, menyejahterakan masyarakat, dan mengintegrasikan bangsa sebagai sebuah karunia dari Allah SWT,” imbuhnya

Selain itu, tambah Hidayat, dengan berlangsungnya konferensi ini, umat islam selayaknya dapat terhindar dari perpecahan. “Kita tidak lagi terkotak-kotak oleh persoalan yang sebenarnya justeru dapat memacetkan agenda-agenda keumatan,” ungkap dia.

Disamping itu, ia mengungkapkan, LDII yang ikut berpartisipasi dalam konferensi tersebut harus menjawab tantangan keumatan saat ini. Bagaimana dakwah bil lisan dimanifestasikan dalam bentuk dakwah bil hal.

Ia mencontohkan, dakwah bil hal diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, masalah kemiskinan, dan pembangunan peradaban. Tujuannya, lanjutnya, agar Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat, modern, dan sejajar dengan bangsa lain.

“Bagaimana LDII dapat membuat program yang bisa menggaransi terjalinnya silaturrahim diantara sesama umat, sebagai umatan wasatan, sebagai umat yang bisa mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran,” tutupnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun