Mohon tunggu...
34theresialaura
34theresialaura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dari Kecemasan menjadi Kesembuhan: Menggali Dampak Kesehatan Mental dalam Proses Pemulihan Pasien di Rumah Sakit

8 Januari 2025   22:36 Diperbarui: 8 Januari 2025   22:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasien berada di rumah sakit selalu dibayang-bayangi oleh perasaan ngeri dan takut sebagai respon emosional. Hal ini menyebabkan meningkatnya kecemasan pada seorang pasien sehingga merasa takut dengan keadaan yang dirasakannya. Meskipun perawatan medis bertujuan untuk menyembuhkan fisik, kondisi psikologis pasien dapat mempengaruhi bagaimana tubuh mereka merespons proses penyembuhan. Ketika pasien merasa cemas atau tertekan, maka pemulihan fisik akan terhambat.

Dampak Keadaan Mental terhadap Proses Pemulihan Pasien
Umumnya, pasien sering mengalami kecemasan di rumah sakit karena beberapa hal seperti ketidakpastian akan kondisi kesehatan, ketakutan terhadap prosedur medis, perasaan tidak berdaya, kekhawatiran akan masa depan, lingkungan yang asing, rasa takut akan kematian, keterbatasan dukungan sosial, serta pengalaman trauma sebelumnya. Kecemasan adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya nyata atau imaginer yang disertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan pengalaman subjektif sebagai"tekanan", "ketakutan", dan "kegelisahan" (Spielberger, 2010). Kecemasan adalah respons alami yang dialami banyak pasien rumah sakit, terutama yang menghadapi penyakit serius atau prosedur medis yang kompleks. Perasaan cemas yang dirasakan oleh pasien secara tidak langsung mempengaruhi proses pemulihan. Ketika tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon kortisol, sistem kekebalan tubuh bisa tertekan sehingga memperlambat proses pemulihan(Jannah dkk., 2020). Pada pasien dengan kecemasan yang tinggi, tingkat kortisol yang tinggi dapat menurunkan efektivitas obat dan memperlambat proses penyembuhan.
Selain itu, kecemasan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien. Kualitas tidur adalah hal yang sangat penting dalam proses pemulihan sebuah penyakit, namun pasien yang merasa cemas seringkali mengalami gangguan tidur. Hal ini disebabkan oleh rasa takut yang berlebihan sehingga rendahnya kualitas tidur dapat menghambat regenerasi sel dan perbaikan jaringan tubuh. Jika pasien memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh dapat lebih efektif dalam melawan penyakit dan mempercepat pemulihan disertai prosedur medis.
Pada proses pemulihan pasien, kecemasan juga dapat mempengaruhi nafsu makan pasien. Rasa cemas yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya selera makan pada pasien, yang berpengaruh pada asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh pasien. Pemulihan tubuh sangat bergantung pada gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.
Keadaan mental, khususnya kecemasan, memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pemulihan pasien di rumah sakit. Dengan demikian, pengelolaan kecemasan secara efektif sangat diperlukan agar pasien dapat menjaga kondisi fisik yang optimal, mendapatkan nutrisi yang cukup, serta memiliki waktu tidur yang berkualitas, sehingga mempercepat pemulihan mereka secara keseluruhan.

Peran Pengelolaan Kesehatan Mental dalam Perawatan Rumah Sakit
Dengan dampak dari kecemasan pada pasien di rumah sakit, maka penting untuk melakukan usaha untuk mengatasinya. Usaha yang dilakukan dapat berupa psikoedukasi kepada pasien serta keluarga pasien untuk menangani kecemasan berlebihan pada seorang pasien (Wahyuningsih, 2020). Selain itu tenaga medis atau non medis di rumah sakit dapat diberikan pelatihan untuk memberikan dukungan emosional pada pasien untuk membantu mengatasi kecemasan dan stres yang dialami sehingga dapat mengubah pola pikir negatif melalui afirmasi yang berkontribusi pada kecemasan mereka.
Selain itu, memberikan informasi terkait teknik relaksasi juga sangat bermanfaat dalam mengurangi ketegangan psikologis. Latihan pernapasan dalam atau pun mediasi dapat membantu menurunkan kadar stres dan meningkatkan kenyamanan pasien selama masa perawatan. Dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan fokus mental, pasien lebih siap untuk berpartisipasi dalam proses penyembuhan mereka dan mengikuti medis untuk penyembuhan dengan lebih baik.
Penanganan psikologis yang efektif dapat meningkatkan rasa kontrol pasien terhadap situasi yang dialami. Ketika pasien merasa bahwa mereka memiliki kontrol atas keadaan mental dan emosional mereka, maka pasien cenderung memiliki pikiran yang positif dalam menghadapi perawatan medis. Hal ini dapat mempercepat pemulihan medis pasien, karena akan merasa lebih tenang dan lebih mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama proses pengobatan.

Dukungan Keluarga dalam Mempercepat Pemulihan Pasien
Selain perawatan psikologis, dukungan keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental pasien (Hulu & Pardede, 2020). Kehadiran anggota keluarga memberikan rasa nyaman dan aman, yang dapat mengurangi rasa cemas dan kesepian selama dirawat di rumah sakit. Pasien yang merasa didukung oleh orang terdekat cenderung memiliki pandangan yang lebih positif dan lebih termotivasi untuk mengikuti pengobatan yang diberikan.
Dukungan keluarga juga membantu pasien menjaga rutinitas dan pola hidup yang sehat. Anggota keluarga dapat membantu pasien dalam menjaga pola makan yang baik, memastikan pasien cukup istirahat, dan mendorong mereka untuk melanjutkan proses pemulihan dengan tujuan yang baik.Selain itu, kehadiran keluarga dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien dalam menghadapi tantangan selama perawatan. Pasien yang merasa tidak sendirian dan memiliki dukungan dari keluarga merasa lebih kuat dalam menghadapi ketidakpastian atau kesulitan yang muncul selama masa pemulihan mereka.

Kesimpulan
Kesehatan mental merupakan faktor penting dalam proses pemulihan pasien di rumah sakit. Ketika pasien mengalami kecemasan dan stres, kemampuan tubuh untuk pulih secara fisik akan terhambat. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih memberikan perhatian terhadap kesehatan mental dalam perawatan di rumah sakit. Dengan pendekatan yang melibatkan dukungan psikologis atau pun dukungan keluarga, pasien dapat merasakan manfaat yang signifikan dalam proses penyembuhan mereka. Pemulihan yang mencakup aspek fisik dan psikologis, dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempercepat kesembuhan mereka secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun