Mohon tunggu...
Syamsurial Sad
Syamsurial Sad Mohon Tunggu... Lainnya - Dibuat dengan sebenarnya sesuai ktp

seorang pria, lahir 13/08, di Pangian-Lintau, Prop. Sumbar. Pensiunan PNS . Tinggal di Koto Baru, Kabupaten Solok, Prop. Sumbar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahun Baru dan Instrospeksi Diri

26 November 2011   00:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa terasa, detik berubah jadi menit, menit meningkat jadi jam, jam berjalan menjadi hari, hari demi hari telah genap seminggu, Minggu terus bergerak menjadi bulan, dua belas bulan telah kita lalui, dua hari lagi genap satu tahun dari 1 Muharam 1432 menjadi 1 Muharram 1433 Hijriah.

Orang berkata umurnya bertambah satu tahun, tapi dapat juga dikatakan sebenarnya umurnya yg tersisa menuju hari kematiannya telah berkurang satu tahun, Misal kita memperoleh jatah hidup 63 tahun dan sekarang umumr kita 56 tahun maka sisa umur kita tersisa 6 tahun lagi, yg terpakai memang bertambah dari 56 jadi 57.

Setiap orang Islam mengetahui bahwa setelah hari pembalasan dating maka Tuhan akan mempertanyakan kemana umur yg diberikan digunakan, rezeki yg diterima apa disukuri atau tidak, yah semua akan dihisab. Kalau begitu apa yg harus kita lakukan di penghujung tahun lama dan diawal tahun baru ini ? Berlibur, ke diskotik, bakar kembang api ? atau acara-acara lain yg bersifat seremonial ?

Sebenarnya acara-acara tersebut boleh-boleh aja untuk dilakukan tapi sebagai seorang Muslim yg paling penting untuk dilakukan adalah Instrospeksi Diri,Mengevaluasi apa yg telah kita lakukan setahun yg lalu dan perbaikkan apa yg harus dilakukan agar waktu yg diberikan Tuhan kelak akan bisa kita pertanggung jawabkan.

Sekurang-kurangnya ada tiga hal yg perlu untuk kita evaluasi dari pekerjaan yg telah kita lakukan setahun yg lalu.


  1. Ibadah.

Apakah kita telah melakukan ibadah atau perintah Allah sesuai dg petunjuk dan aturannya yaitu Ikhlas karena Allah dan sesuai dg petunjuk dan ketentuan yg diberikan Nabi. Untuk mengetes apakah kita telah beribadah dg baik kita dapat mengevaluasinya dg melihat dampak dari ibadah terhadap kehidupan kita.

Baru saja jemaah haji Indonesia kembali dari melaksanakan kewajiban haji, tapi apakah kehidupan sehari hari umat Islam berkurang melakukan maksiat atau pekerjaan-pekerjaan yg dilarang Allah, atau malah semakin bertambah banyak ?.

Tiga bulan yg lalu kita telah selesai melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan, salah satu dampak yg diharapkan dari Puasa adalah Sabar, apakah umat Islam Indonesia sudah semakin sabar menghadapi kehidupan ini atau malah tawuran semakin banyak dilakukan baik oleh orang dewasa, mahasiswa atau pelajar ?


  1. Umur

Kita perlu mengkalkulasi kemana saja umur (kehidupan) yg diberikan Allah kita gunakan ? Seberapa banyak umur yg diberikan kita gunakan untuk melakukan kebaikkan. Sebagai seorang Kompasianer yg setiap hari menulis seberapa banyak tulisan kita yg dibuat untuk mengajak orang berbuat baik, menolong sesama atau mungkin sebahagian besar tulisan kita hanya berisi cerita tentang crot, crot saja atau tulisan kita hanya membuka aib orang lain, mempergunjingkan orang lain dan lain sebagainya.


  1. Rezeki

Setiap orang siapapun dia pasti menerima rezeki dari Allah. Nah untuk apa rezeki yg diterima digunakan, apakah kita bersyukur atas rezeki yg diterima, atau malah tidak pernah merasa puas, menganggap Tuhan tidak adil, saya telah solat, rajin berpuasa telah berzakat tapi mengapa rezeki untuk saya lebih sedikit dari orang yg tidak pernah melakukan ibadat ?

Menerima gaji, upah atau apapun namanya kemana kita bawa, apakah kita telah membantu tetangga yg mungkin sejak kemaren belum makan atau kita malah pergi ke diskotik atau ke mall membelanjakan rezeki yg diberikan Tuhan untuk hal-hal yg tidak perlu, berfoya-foya dan melakukan kemaksiatan

Kalau telah dilakukan evaluasi, maka selanjutnya mana yg kurang mari kita perbaiki, mana yg sudah baik mari kita tingkatkan di tahun mendatang.

Salah satu alat untuk memperbaiki dan meningkatkan Ibadah, Umur dan Rezeki, diakhir tahun ini dan diawal tahun baru mendatang kita dapat memanjatkan do’a kepada Allah swt sbb:

Doa’ Akhir Tahun.

Doa ini dianjurkan membacanya tiga kali diakhir waktu Ashar pada 29 atau 30 Zulhijah.Untuk tahun ini berarti setelah Ashgar nanti sore.

BismiLlahir Rahmaanir Rahiim

Wa shallaLlaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammdiw wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Asllahumma maa ‘amiltu fii haadzihis sanati mimma nahaitanii ‘anhu fallam atub minhu wa lam tardl wa lam tansahu wa halim Ta ‘alayya ba’da qudratiKa ‘ala ‘uqubaatii wa da’’autanii ilat taubatii ba’da jaraa-atii ‘alaa ma’syiyatiKa, fa-innii astaghfiruKa, faghfirli. Wa ma ‘amiltu fiihaa mimma tardlahu wa ma ‘adtanii ‘alaihi bits tsawaabi fa as-alukaLlaahumma ya Kariimu ya Dzal jalaali walikraami an tataqabbalahuu minniiwalaa taqtha’ rajaa-ii minKa yaa Karim. WashalaLlahu ‘alaasayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihii wa shahbihii was sallam.

Artinya:

Dan semoga rahmat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami dan tuan kami yaitu Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah larangan apapun dari Mu yg telah kulakukan tahun ini, sedang aku tidak bertobat darinya, dan engkau tidak meridhainya, tidak melupakannya dan Engkau bersikap penyantun kepadaku padahal Engkau berkuasa menghukumku, dan Engkau telah menyeruku untuk bertobat sesudah aku berani berbuat durhaka kepada-Mu, maka sesungguhnya sekarang aku memohon ampunan kepada Engkau, ampunilah aku. Dan hal-hal apapun yg Engkau ridhai yg telah kulakukan tahun ini, dan telah Engkau janjikan pahalanya, kepadaku, maka aku memohon kepada Engkau ya Allah, wahai Yang Maha Mulia. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam-Nya kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Do’a Awal Tahun

Do’a ini dianjurkan membacanya setelah solat Maghrib pada tanggal 1 Muharram. Untuk Tahun 1433 H, berarti pada hari Minggu 27 Nopember 2011 setelah Solat Maghrib.

BismiLlahir Rahmaanir Rahiim

Wa shallaLlaahu ‘alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammdiw wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Allahumma Antal Abadiyyul Qadiimul Awwalu wa’alaa fadliKal’adziimi wajuudiKal mu’awwali wa haadzaa ‘amun jadiidun qad aqbala nas-aluKal ‘ishmata fiihi minashaithaani wa auliya-ihii wa junudihii wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammaaratii bis suu-i wal istighaala bima yuqarribuunii ilaiKa zulfa yaa Dzal jalaali wal ikraami, ya Arhamar Raahimiin. WashalaLlahu ‘alaasayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihii wa shahbihii was sallam.

Artinya:

Dan semoga rahmat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami dan tuan kami yaitu Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah Engkau Yang Maha Kekal, Maha Terdahulu lagi Maha Awal dan berkat kemurahan-Mu yg besar serta karunia-Mu yg menjadi sumber (semuanya terjadi). Dan kini tahun baru telah tiba, pada tahun ini aku bermohon kepada-Mu agar terpelihara dan godaan setan, para pendukungnya dan bala tentaranya, dan kami memohon agar terpelihara dari hawa nafsu kami yg selalu memerintahkan berbuat keburukan. Dan kami memohon semoga Engkau menjadikan diri disibukkan dari hal-hal yg mendekatkan diri kami kepada Engkau dg sedekat-dekatnya, wahai Tuhan yg memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam-Nya kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Mari kita Instrospeksi Diri, mari kita evaluasi apa yg telah kita perbuat, kerjakan dan apa yg telah kita tulis karena waktu akan terus berlalu, masa lampau tak akan kembali, hari esok dan masa yg akan datang selalu menunggu kita untuk berbuat lebih baik. Pergunakanla waktu karena Tuhan telah bersumpah dg waktu seperti dikatakan-Nya dalam surat Al-‘Ashr, ayat 1-3: Demi Masa – Sungguh, Manusia dalam kerugian – Kecuali Mereka yg beriman dan melakukan amal kebaikkan, saling menasehati supaya mengikuti kebenaran, dan saling menasehati supaya mengamalkan Kesabaran.

Fa’tabiruu Yaa ulil abshaar. Maka ambillah ini sebagai pelajaran Hai orang-orang yang punya pandangan tajam! Salam.

Diolah dari khotbah Jum’at 25/11/2011, di Mesjid Raya Koto Baru,  Kab. Solok dan beberapa sumber lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun