Mohon tunggu...
Syamsurial Sad
Syamsurial Sad Mohon Tunggu... Lainnya - Dibuat dengan sebenarnya sesuai ktp

seorang pria, lahir 13/08, di Pangian-Lintau, Prop. Sumbar. Pensiunan PNS . Tinggal di Koto Baru, Kabupaten Solok, Prop. Sumbar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Segitu Aja Kok Repot, Emangnya Gue Pikirin???

14 Juni 2011   00:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Membaca tulisan ekonom Pak Faisal Basri berjudul,   Analisis Ekonomi: Salah Urus Sumber Daya Alam saya tergelitikuntuk mengomentari, ternyata setelah saya tulis dikolom tanggapan jadi terlalu panjang makanya saya jadikan aja postingan dan saya rasa isinya cukup berbobot ( he he he, tentu saja menurut saya ) menurut Pembaca atau Kompasianer lain, saya tak tahu, emangnye gue pikirin (EGP), he he he.

Dalam satu alinea Pak Faisal Basri (selanjutnya kalau masih ada akan saya singkat jadi FB saja) menuliskan       :

Salah urus terlihat pula pada hasil tambang bauksit. Seluruh produksi bauksit kita ekspor. Sementara itu, kita mengimpor seluruh alumina-yang notabene adalah produk turunan dari bauksit-untuk diolah lebih lanjut menjadi aluminium. Lebih dari separuh aluminium yang kita hasilkan dijual ke pasar luar negeri, sementara industri pengguna aluminium memenuhi kebutuhannya lebih banyak dari luar negeri.

Salah Urus ??? Ndak lah yau (versi saya), apa yg terjadi sudah benar. Begini, kita punya bauksit tapi kita tidak butuh yah mending diekspor daripada ditumpuk aja di pabrik jadi rugi, iya nggak. Kemudian kita butuh alumina, tapi kita tidak punya ya kita gunakan akal mencari jalan keluar, ternyata jalan keluarnya ya dibeli, walaupun harganya mahal tapi kita butuh.

Kenapa tidak dibuat sendiri ??? Kita kan punya Bahan Baku Bauksit. Kalau ini lain pasal. Menurut guru saya untuk membangun Industri Manufaktur tidak cukup hanya SDA atau bahan baku saja, katanya lagi ada 5 faktor yg akan menentukan bisa atau tidaknya kita membangun industri yaitu SIPOC jangan salah baca jadi CIPOK, ntar berabe.

Apa itu SIPOC ?

Agar pembaca jangan salah urus saya menjelaskannya dari O.

O dalam SIPOC adalah singkatan dari "output". Dalam tulisan Pak FB sebagai contoh output yg kita perlukan adalah Alumina atau Aluminium.

Untuk mendapatkan "output" maka kita perlu P, P bukan singkatan vagina dalam bahasa Padang tapi adalah singkatan dari "process", jadi untuk mendapatkan output seperti alumina atau aluminium itu kita perlu atau harus memproses sesuatu.

Sesuatu apa ? jawabannya adalah I yg merupakan singkatan dari "input". Input ini antara lain akan meliputi Bahan Baku, Mesin peralatan, Teknologi, SDM. Nah agar input tersedia kita butuh S, maksud saya bukan Es tapi S adalah singkatan dari "Supplay".

Maksudnya Supplay apa sih, jadi untuk mendapatkan input kita perlu Supplay,  apa ya bahasa Indonesianya ? guru saya waktu itu tidak menjelaskan, makanya kita pakai aja supplay, supplay bahan baku, supplay mesin peralatan supplay teknologi dan lain-lain.

Bila semua ini sudah berjalan, akhirnya output harus kita over tidak boleh hanya ditumpuk digudang, kita harus punya C yg merupakan singkatan dari Consumen.

Bangsa Indonesia (maksudnya semua kita-kita ini, ya pemerintah, ya swasta, ya kooperasi,  ya legislative ya yudikatif ya rakyat) adalah bangsa yg tidak mau repot seperti dikatakan mantan Preside kita Almarhum : Gus Dur "Abdul Rahman Wahid" : segitu aja kok repot, kayak anak TK aja, emangnya gue pikirin.

Jadi dari pada repot-repot bikin alumina atau aluminium atau yg lain-lain, lebih baik bauksitnya dijual aja dapat duit kan ?? dan aluminanya dibeli aja kan ada bangsa lain yang menawarkan ke kita dan duitnya kan ada dari penjualan bauksit.

Nggak ada yg salah urus kan ??? semuanya sudah sesuai menurut jalurnya. Kalau ada yg salah dari penjelasan saya tadi "jangan salahkan saya" semuanya ajaran dari guru, tapi maaf saya lupa nanya sama guru, apakah beliau sudah bersertifikasi apa belum ? Salam (34rs).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun