Gledeg, Klaten -- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 10 telah mengadakan pelatihan dasar Microsoft Word untuk Ibu-Ibu PKK di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dan kemandirian administrasi desa.
Dalam era digital saat ini, kemampuan menggunakan teknologi dasar seperti Microsoft Word sangat penting, terutama untuk mendukung kebutuhan administrasi desa. Program ini bertujuan membekali Ibu-Ibu PKK dengan keterampilan dasar untuk membuat laporan dan surat undangan secara mandiri. Langkah ini juga diharapkan memperkuat peran perempuan dalam pengelolaan administrasi dan mendukung kemandirian desa.
Kegiatan ini berjalan pada tanggal 11 Januari 2025, di GOR Parikesit, Desa Gledeg. Para peserta berkumpul dengan penuh semangat, siap untuk menyerap ilmu baru. Kegiatan dimulai dengan sesi ice breaking untuk mencairkan suasana dan membangun kepercayaan diri peserta. Pelatihan kemudian berlanjut dengan pengenalan antarmuka Microsoft Word, di mana peserta diajak mengeksplorasi setiap fitur yang ada. Pembuatan kop surat dan penulisan isi surat yang sesuai dengan format resmi menjadi fokus utama, dengan setiap langkah dipandu secara rinci oleh mahasiswa KKN.
Peserta aktif mengikuti setiap langkah dengan pendampingan langsung dari mahasiswa KKN. Proses pendampingan ini memastikan bahwa setiap peserta bisa mempraktikkan materi dengan baik dan menghasilkan surat undangan yang rapi serta sesuai standar.
Surat undangan resmi merupakan salah satu bentuk komunikasi formal yang penting dalam berbagai kegiatan, seperti rapat, seminar, pernikahan, dan acara lainnya. Surat ini tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan undangan, tetapi juga mencerminkan profesionalisme pengirim dan memberikan kesan yang baik kepada penerima. Oleh karena itu, kemampuan untuk membuat surat undangan resmi dengan format yang sesuai menjadi kebutuhan mendasar, terutama dalam lingkungan kerja, pendidikan, dan organisasi. Dengan fitur-fitur yang lengkap dan intuitif, Microsoft Word memungkinkan pengguna untuk membuat dokumen yang rapi dan profesional dengan efisiensi tinggi. Namun, banyak pengguna pemula yang masih kesulitan memanfaatkan fitur-fitur tersebut secara optimal.
Modul "Pembuatan Surat Undangan Resmi Menggunakan Microsoft Word" menjelaskan langkah-langkah membuat surat undangan resmi menggunakan Microsoft Word yang praktis dan sederhana. Diharapkan dari modul ini, selain memperoleh pengetahuan baru mengenai pembuatan surat undangan resmi, pembaca juga mengetahui berbagai fitur yang mudah digunakan untuk membuat dokumen dengan tata letak yang rapi dan sesuai standar formal.
Materi pelatihan mencakup mengenalkan konsep dasar surat undangan resmi, memahami struktur dan elemen penting dalam surat undangan resmi, serta membekali peserta dengan keterampilan menggunakan Microsoft Word untuk menyusun dokumen formal. Selain itu, peserta juga diajarkan langkah-langkah praktis pembuatan surat undangan resmi, mulai dari pengaturan format hingga penyimpanan dokumen.
Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa Ibu-Ibu PKK yang sebelumnya tidak akrab dengan teknologi kini mampu membuat surat undangan dengan format yang benar dan rapi. Dengan ini, ibu-ibu PKK dapat mengelola kebutuhan administratif desa dengan lebih percaya diri, yang menjadi langkah penting dalam proses menuju Desa Binaan.
Pelatihan dasar Microsoft Word ini tidak hanya membekali Ibu-Ibu PKK dengan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan mereka rasa percaya diri dan semangat untuk terus belajar. Kolaborasi antara mahasiswa UNNES GIAT 10 Desa Gledeg dan komunitas Desa Gledeg menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan yang efektif, membuka jalan bagi kemajuan administrasi dan pembangunan desa yang lebih baik.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan panduan untuk menggunakan AI seperti Meta AI lewat WhatsApp, ChatGPT, dan Copilot untuk keperluan sehari-hari. AI ini dapat membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas seperti membantu pelajaran anak, membuat surat yang baik, mengatur jadwal, mencari informasi, hingga mempermudah komunikasi. AI ini juga dapat menjadi teman bicara atau sarana untuk mencari ide dalam mengembangkan desa binaan yang lebih baik. Mahasiswa juga memberikan saran penting agar tidak menyerap seluruh materi/informasi dari AI secara mentah-mentah karena AI juga memiliki keterbatasan dan potensi bias. Oleh karena itu, penting untuk tetap menggunakan penilaian kritis dan memverifikasi informasi dari sumber yang terpercaya.
Di akhir, mahasiswa Ika Putri Wandani memberikan modul fisik pembelajaran ini kepada ibu-ibu PKK untuk membantu mereka mengingat dan mempraktikkan materi yang telah diajarkan.
Dengan langkah ini, Desa Gledeg semakin dekat untuk menjadi Desa Binaan yang mandiri, berdaya, dan berwawasan digital. Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa.
Tim KKN UNNES GIAT 10 Desa Gledeg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H