Mohon tunggu...
Sherin Maharani
Sherin Maharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jam Tangan Itu

10 Maret 2023   19:38 Diperbarui: 10 Maret 2023   20:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam Tangan itu merupakan salah satu judul Cerita Pendek yang berasal dari karya Hilmi Faiq. Cerita ini diterbitkan pada 20 Februari 2022, di Green village Karya Bintaro. Cerita Jam Tangan itu termasuk ke dalam sebuah cerita pendek yong fiksi. Jam Tangan Itu dari Haim Faiq ini mengandung makna dan pelajaran hidup bagi kehidupan.

Cerita dari Hilmi ini berisikan tentang kehidupan. Keluarga kecil dari seorang anak laki-laki yang 1. mempunyai kepribadian yang pendiam. Anak itu bernama Tomi, ia memiliki ibu yang siap siaga dan ayah yang pekerja Sama. Pada suatu hari ayahnya bertekad Sapa dengannya Setelah sekian lama. Di situ ia melihat ayahnya memakai Jam pemberian darinya. Ia pun terkejut karena setelah tiga tahun lebih lima bulan dan tiga belas hari dia tidak melihat itu. Di lain hari ayah nya kehilangan dompet. Lalu menyalahkan kepada nya "Ayah yakin, seyakin bahwa Tomi yang ambil". Tetapi ibunya menyanggah dengan keras dan terjadilah keributan. Ayahnya menyalahkan karena suatu sebab. Dulu waktu dia kelas V SD, dia pernah memberi uang Rp 200.000 kepada seorang pengemis. Dan itu di lakukan dengan sembunyi. Tapi I pada akhir cerita, seiring berjalannya waktu ayahnya melupakannya. Ayahnya mulai bertanya kembali dengannya. Dia pun termenung.

Dari Penggalan cerita di atas menyampaikan bahwa kehidupan selalu punya kebahagia dan kesedihan. Ayahnya yang marah kepadanya itu memiliki sebab, yang mengajarkan anaknya untuk selalu patuh kepada orang tua. Di kehidupan selalu berputar Seperti roda.

Cerita ini memiliki makna filosofi yang baik untuk di pelajari dalam kehidupan kita ini. Hal ini yang menjadikan kelebihan dari cerita ini meski di dalamnya ada yang saya kurang paham katanya, tetapi alur nya bisa di pahami dengan baik. Tanda bacanya sudah tepat. Hanya saja akhir ceritanya seperti menggantung tidak di ceritakan kelanjutan hubungan ayah dan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun