Mohon tunggu...
32I_Ni Wayan Budiari
32I_Ni Wayan Budiari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mahasarswati Denpasar

UNMAS DENPASAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis Pariwisata di Bali Semakin Menurun akibat Pandemi, Pemerintah Upayakan Ini

26 Mei 2021   10:25 Diperbarui: 26 Mei 2021   10:43 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Ni Wayan Budiari dan Ni Luh Putu Sandrya Dewi,SE.,M.Si

Program Studi Akuntansi Unmas Denpasar.

Salah satu dampak yang paling merugikan yang diakibatkan  pandemic Covid-19 adalah Sektor Pariwisata,  banyak Bisnis Pariwisata yang menurun dikarenakan tidak mampu bertahan di masa Pandemi ini, salah satunya Bali. Pemerintah Daerah Bali menyebutkan pendapatan provinsi bali menurun hingga 40.6%. Bahkan Bali yang merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara, masih harus menutup sector pariwisata sebagai upaya menahan laju penyebaran virus corona di Tanah Air. Diprediksikan jika Pariwisata Bali tidak bangkit, akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat, terumata yang bergantung dalam sector ini.

Apa upaya pemerintah dalam mengatasi hal ini?

Dalam hal mengatasi pandemic ini, pemeritah Bali gentar untuk melakukan berbagai upaya berupa pemulihan ekonomi masyarakat, pada tahun ini, sector pariwisata pelan-pelan dibuka, dengan menerapkan protocol kesehatan, seperti jaga jarak, menyediakan fasilitas cuci tangan, dan mewajibkan wisatawan atau pengunjung untuk memakai masker. 

Selain itu pemerintah Bali juga mengupayakan  program dan dorongan ekonomi baik itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang meluncurkan seperti dorongan bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah, dimana usaha ini sangat terdampak oleh pandemic. 

Dengan melakukan  kerjasama dengan pelaku keuangan seperti Bank Indonesia dan bank Swasta lainya,  di Bali juga digelar pasar gotong royong untuk menyerap hasil-hasil pertanian dan perikanan dari masyarakat.  Disamping itu, penerapan pembayaran non tunai dengan aplikasi QRIS terus digencarkan sehingga wisatawan atau pengnjung  akan merasa aman dan nyaman untuk berwisata. Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh semua pihak baik itu pemerintah, pelaku industri pariwisata dan juga dukungan dari masyarakat diharapkan sektor pariwisata di Bali akan tumbuh dan pariwisata akan kembali bangkit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun