Mohon tunggu...
SHALZA REGITA MAYANGSARI
SHALZA REGITA MAYANGSARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim MMD UB 816 Edukasi dan Pelatihan TOGA beserta Pemanfaatannya di Desa Nglambangan

18 Agustus 2023   20:28 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (UB) di Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun melaksanakan kegiatan edukasi dan pelatihan tanaman obat keluarga (TOGA) beserta pemanfaatannya. Kegiatan edukasi dan pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juli 2023 di Kantor Desa Nglambangan yang dihadiri oleh 40 ibu-ibu PKK.

 

Edukasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) beserta Pemanfaatannya terdiri dari tiga sub materi meliputi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Inovasi Penanganan Kekeringan pada Lahan Pekarangan Rumah dalam Penurunan Angka Stunting, Pemanfaatan Pekarangan untuk Budidaya Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) sebagai Obat pelengkap/Penunjang Diabetes Melitus, serta Pemanfaatan dan Pengolahan Kayu Manis sebagai Pengontrol Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melitus.

 

Pada sub materi pertama mengenai Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Inovasi Penanganan Kekeringan pada Lahan Pekarangan Rumah dalam Penurunan Angka Stunting dipaparkan oleh mahasiswa Agribisnis, Jeni Amelia Putri. Pemaparan ini membahas mengenai manfaat berbagai jenis tanaman TOGA yang dapat menurunkan angka stunting seperti tanaman kelor, temulawak, jahe, dan rimpang kunyit. Selain itu, sub materi ini membahas bagaimana pemanfaatan  irigasi tetes yang dijadikan sebagai salahsatu inovasi dalam menangani kekeringan pada lahan.

“Antusias ibu-ibu PKK dalam mengikuti kegiatan ini sangatlah tinggi, selain itu banyak juga yang aktif pada sesi tanya jawab terutama mengenai bagaimana pengolahan tanaman kelor yang baik dalam menurunkan stunting.” papar Jeni salah satu pemateri.

Sub materi Pemanfaatan Pekarangan untuk Budidaya Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) sebagai Obat Pelengkap/Penunjang Diabetes Melitus dipaparkan oleh mahasiswa Agroekoteknologi, Nabila Elanda Sari. Dimana pada sub materi ini membahas mengenai manfaat kumis kucing, tahapan budidaya kumis kucing serta cara perbanyakan tanaman dengan stek yang benar. Diharapkan dengan adanya edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK tentang khasiat serta budidaya kumis kucing yang cukup mudah dan tidak rumit.

 

Sub materi yang terakhir adalah Pemanfaatan dan Pengolahan Kayu Manis sebagai Pengontrol Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melitus yang dipaparkan oleh mahasiswa Agribisnis, Shalza Regita Mayangsari. Pada sub materi ini membahas mengenai manfaat kayu manis khususnya untuk kesehatan manusia. Selain itu, dijelaskan mengenai pemanfaatan dan pengolahan kayu manis yang baik dan benar sehingga khasiatnya tetap ada. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan warga Desa Nglambangan khususnya ibu-ibu PKK dapat mengetahui manfaat kayu manis serta cara mengolah kayu manis yang baik dan benar.

 

Selain itu mahasiswa MMD UB kelompok 816 juga melakukan pelatihan menanam Tanaman Obat Keluarga berupa 42 bibit tanaman temulawak, kunyit, kencur dan kumis kucing yang juga diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Nglambangan. Kegiatan ini dilakukan di green house milik Desa Nglambangan yang bertepatan di belakang kantor balai desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun