Mohon tunggu...
32_putu eka Sutrisni
32_putu eka Sutrisni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Hoby olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Implementasi Filsafat Pendidikan Idealisme: Mengembangkan Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Sejarah yang Bermakna"

21 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:21 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan

Pendidikan berperan sangat penting  dalam membentuk karakter dan pemahaman peserta didik dalam dunia Pendidikan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam Pengembangan karakter peserta didik  melalui filsafat idealisme. Filsafat idealisme  adalah pemikiran Plato yang menekankan pada ide-ide dan nilai-nilai spiritual akan kebenaran tertinggi. Pada filsafat pendidikan harus diarahkan untuk mengembangkan potensi intelektual serta moral siswa. Filsafat Idealisme dalam konteks pembelajaran Sejarah dapat memberikan landasan dalam memahami peristiwa masa lalu sebagai fakta dan sebagai cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan yang dapat membentuk karakter siswa. Idealisme melalui pembelajaran sejarah juga mengajak siswa untuk memahami makna dari setiap peristiwa,  dampaknya terhadap kehidupan manusia, dan mengaitkannya dengan nilai-nilai universal seperti nilai keadilan, kebebasan, dan persaudaraan. Jadi, pembelajaran sejarah tidak hanya dipelajari sekadar deretan tanggal dan nama, tetapi terdapat pengembangan moral dan etika siswa. Dalam esai ini, membahas implementasi filsafat idealisme dalam pembelajaran Sejarah di sekolah yang berfokus pada tujuan Pendidikan,kurikulum, metode pengajaran, dan peran pendidik, keterlibatan peserta didik dan Pandangan filosofis idealisme yang dapat dilihat pada aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.

Implementasi Filsafat Idealisme dalam Pembelajaran Sejarah di Sekolah

Filsafat idealisme dalam konteks pembelajaran Sejarah bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami lebih mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, seperti pengembangan Karakter. Melalui pembelajaran sejarah, siswa diajak untuk merenungkan nilai-nilai moral dari peristiwa sejarah dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran sejarah, siswa juga diharapkan dapat memahami hubungan antar manusia dan pentingnya persaudaraan. Hal ini sejalan dengan pandangan idealisme bahwa pendidikan harus mempersiapkan individu untuk berkontribusi pada masyarakat secara positif. (Henita Nofia,dkk, 2022)

Adapun terdapat kurikulum dalam pelaksanaan pendidikan idealisme yang mana harus mencakup aspek liberal dan praktis. Kurikulum aspek liberal didalamnya mancangkup tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang signifikan, yang mana terhadap dampak sosial, politik, dan budaya dari peristiwa tersebut. Contohnya pada materi kemerdekaan Indonesia, siswa tidak hanya belajar tentang tanggal dan tokoh-tokoh penting saja, tetapi juga merenungkan makna kemerdekaan bagi bangsa dan nilai-nilai yang tertuang didalamnya. (Salmiyanti,Desyandary, 2023)

Adapun dari segi aspek praktisi siswa terlibat dalam kegiatan praktis yang berhubungan dengan sejarah dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, diberikan proyek penelitian tentang warisan budaya lokal atau kunjungan ke situs-situs bersejarah dari sana siswa mendapatkan pengalaman langsung yang dapat menambah pemahaman mereka tentang Sejarah yang dibahas.

Metode Pengajaran Pembelajaran Sejarah

Metode pengajaran dalam implementasi filsafat idealisme ini sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Metode yang dapat digunakan yaitu metode dialektika, metode dapat diterapkan dengan diskusi terbuka antara guru dan siswa sehingga siswa didorong untuk mengemukakan pendapat mereka tentang peristiwa sejarah dan menganalisis berbagai sudut pandang. Misalnya, saat membahas materi Perang Dunia II, siswa dapat berdiskusi mengenai apa penyebab konflik dan dampak yang dirasakan masyarakat global. Selain itu dapat digunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek, siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan suatu proyek penelitian tentang topik sejarah tertentu. Proyek yang dibuat ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama mulai dari penelitian mendalam dan mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan kelas. Guru juga dapat menggunakan penggunaan sumber belajar yang beragam, seperti buku teks, dokumen sejarah, film dokumenter, dan wawancara dengan narasumber yang dapat membantu siswa mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang peristiwa yang dipelajari.

Peran Pendidik dalam Implementasi Filsafat Idealisme dalam Pembelajaran Sejarah

Di dalam konteks pendidikan idealisme terdapat peran pendidik yang sangat krusial. Dalam pendidik tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi saja, tetapi juga sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa menemukan makna dalam pembelajaran mereka. Seperti, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, Pendidik dapat menciptakan suasana kelas yang aman dan terbuka sehingga siswa merasa nyaman belajar dan mempunyai berbagi ide dan pendapat mereka. Sebagai pendidik juga perlu mendorong siswa untuk berpikir kritis yang dapat dilakukan dengan mengeksplorasi topik-topik Sejarah secara mandiri dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif yang dapat menantang siswa untuk merenungkan makna dari apa yang mereka pelajari. Sebagai Pendidik juga perlu menjadi contoh teladan dalam hal moralitas dan etika dengan menunjukkan sikap integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam pelajaran sejarah yang nanti dapat ditiru oleh peserta didik.

Pandangan Filosofis Idealisme yang dapat dilihat Pada Aspek Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.

Ontologi idealisme ini hakikatnya realitas yang sifatnya spiritual dan mental, realitas yang sejati tidak hanya terdiri dari benda fisik, tetapi juga dari ide-ide dan nilai-nilai yang lebih tinggi. Idealisme ini menekankan bahwa esensi itu dari segala sesuatu yang terletak pada ide-ide yang ada dalam pikiran manusia. Di dalam konteks Pendidikan ini sangat penting untuk membimbing peserta didik untuk dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral serta spiritual yang terkandung dalam sejarah dan pengalaman hidup. 

Epistemologi dalam filsafat idealisme berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan. Aliran ini sebagai hasil dari aktivitas mental dan refleksi individu terhadap ide-ide. Idealisme berpendapat bahwa pengetahuan tidak hanya berasal dari pengalaman empiris, tetapi juga dari pemikiran rasional dan intuisi. Jadi proses belajar tidak hanya melibatkan pengumpulan fakta saja, juga pemahaman mendalam tentang makna di balik fakta-fakta tersebut yang mana siswa diajak untuk berpikir kritis dan merenungkan konsep-konsep yang lebih tinggi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dunia nyata. (Purnomo Dian, 2024)

Aksiologi dalam filsafat idealisme ini menekankan pada nilai-nilai yang harus diintegrasikan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang dimaksud seperti keadilan, kebenaran, dan Kebajikan yang dianggap sebagai landasan penting dalam proses pendidikan. Aksiologi idealisme  mendorong siswa untuk  memahami Sejarah,fakta-fakta sosial dan juga untuk merenungkan implikasi moral tindakan mereka serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Rusdi, 2013)

Kesimpulan

Implementasi filsafat pendidikan idealisme dalam pembelajaran sejarah memiliki makna bagi siswa,seperti menekankan pengembangan karakter. Pengembangan karakter siswa diharapkan memahami pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat idealisme memiliki hakikat realitas (ontologi) , cara memperoleh pengetahuan (epistemologi), dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi (aksiologi) yang pengimplementasisannya dalam pendidikan dapat membantu siswa menjadi individu yang cerdas secara intelektual dan bisa mengembangkan karakter siswa.

Daftar Pustaka
Henita Nofia,dkk. (2022). IMPLEMENTASI FILSAFAT PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri.
Purnomo Dian. (2024). Studi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Dalam Dunia Pendidikan. Jendela Pendidikan.
Rusdi. (2013). FILSAFAT IDEALISME (IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN). Jurnal Pendidikan.
Salmiyanti,Desyandary. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajare Dalam Pandangan Filsafat Idealisme. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun