NAMA Â Â : ELY TENTI GLORIA BR BARUS
NIM Â Â Â Â : 2214021013
Fakultas : Hukum dan Ilmu Sosial
PRODI Â Â : Pendidikan sejarah
Nilai moralitas merupakan nilai yang memiliki keterikatan hubungan antara pencapaian suatu sikap atau perbuatan manusia yang kemudian menunjukkan bahwa perbuataan itu benar atau salah baik atau buruk.Kaitan nilai moralitas dalam sejarah Indonesia sanggtlah memiliki ikatan dimana dalam setiap peristiwa yang ada tentunya memiliki nilai yang tersirat maupun yang tersurat bukan hanya di lingkup sejarah saja namun di hal lainnya.
Sejarah merupakan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan pernah bisa terulang lagi,semua orang harus tau bagimana sejarah negerinya sendiri.karena tanpa sejarah segala peristiwa hanya akan di abaikan dan hanya terlewat saja, namun jikalau seseorang itu memiliki jiwa sejarah iya akan tau bagaimana memperbaiki diri,menata atau bahkan merubah cara pandang pada sesuatu yang akan menjadikan lebih baik kedepannya dan dapat memfilter apa saja yang akan di lakukan agar sestuatu yang terjadi di masa lampau tidak lagi terjadi di masa mendatang dengan cara selalu memperbaiki di masa ini dan belajar dari peristiwa yang lalu.
Nah apa saja sih yang menjadi nilai-nilai moralitas dalam peristiwa sejarah?
Yuk sama-sama belajarJ
1.Memiliki nilai toleransi,yang kali ini adalah toleransi antar agama.
Diamana pada saat perumusan dasar negara sebelum adanya Pancasila yang sudah memiliki beberapa kali perumusan  PIAGAM JAKARTA, pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh nasional yang di sebut juga dengan pamitia Sembilan  yang berhasiil menusun sebuah naskah yang kita kenal dengan Piagam Jakarta yang pada bunyi pertama memiliki kejanggalan yaitu bunyi 1.ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Dimana kalimat tersebut menjadi kontraversi,karena untuk merumuskan dasar dari sebuah negara tidaklah bisa hanya untuk minioritas saja,seperti yang kita ketahui negara indosenia memiliki banyak sekali penduduk yang tersebar dari sabang sampai merokei yang tentunya tidak hanya memiliki agama atau menganut agama Islam saja melainkan pada saat itu sudah ada banyak agama di Indonesia seperti agama Kristen protestan, Kristen katholik,Hindu,Buddha dan Konghucu yang tentunya jikalau ini di terapkan di dalam rumusan dasar Negara Indonesia tidak menghargai agama-agama yang terdapat di Indonesia dan menyebabkan banyak kontraversi dari banyak kalanngan.
Pada 17 agustus 1945 Mohammad Hatta di temui oleh seorang perwira angkatan Jepang bernama Maeda menyampaikan bahwasanya para tokoh dari bahagian timur Indonesia kurang setuju dikarenakan jikalau itu berlaku otomatis pernyataan itu tidak berlaku bagi pemeluk-pemeluk agama lain dan sebelum memunculkan perpecahan kemudian mereka melakukan siding dan menyetujui penghilangan kata-kata tersebut dan menggantinya menjadi kata''Ketuhanan Yang Maha Essa. Dan kesepakatan itu di terima oleh siding PPKI dan bunyi itu menjadi dasar negara kita negara Indonesia yaitu Pancasila.Ini merupakan perwujudan dari sejarah adanya nilai moralitas antar masyarakat dalam sejarah perumusaan Pancasila yasng menjadfi dasar negara kita pada saat ini.
2.Nilai moral Bebas berpendapat dan hak memilih
Sejarah lepasnya Timor Leste, pada saat kepemimpinan presiden B,J.Habibie merupakan salah satu dimana penetapan moral bebas berpendapat dan memilih dimana masyarakat di Timor Leste memilih untuk Merdeka dengan cara keluar dari bahagian Negara Indonesia.Negara Timor leste menjadi bahagian dari Indonesia pada tahun 1976 dimana Tiomor Leste menjadi provinsi ke 27.Namun setelah berselang waktu setelah Reverendum yang diadakan pada 30 agustus 1999 yang menyangkut juga PBB di dalamnya sebagai sponsor  mayoritas penduduk Timor Leste memilih untuk merdeka dari Indonesia dan  terdapat alasan yang kuat untuk B,J.Habibie  untuk memutuskan agar mereka keluar dari bahagian negara Indonesia.Dan pada akhirnya di tanggal 4 september 1999 hasil dari referendum  dinyatakan dan masyarakat Timor memilih memisahkan diri dari Indonesia.
3.Nilai moral dari sejarah candi di Indonesia Pura Tanah Lot
Nilai moral dari sejarah  salah satu candi Indonesia ini adalah tentang Percaya diri, bersikap sabar
Pura tanah lot terletak di salah satu desa yang berada di Beraban, Kec.Kediri Kab.Tabanan di ceritakan dahulu sebelum pura ini terbentuk, dimulai dari perjalanan seorang pendeta suci yang bernama Dahyang Nirartha atau di kenal juga dengan sebutan Dahyang Dwijendre yang berasal dari kerajaan Majapahit .Ia memulai  perjalanannya pada abad ke 15 untuk menyebarkan agama Hindu ke pulau Bali dan pada saat sampai di desa beraban dia bertemu dengan bedesa braban yang amat sakti yang menjadi kepala desa yang menganut ajaran agama Bali Kuno yang  sangat menentang masuknya agama baru atau keyakinan yang baru di wilayahnya dan dia sangat tidak menerima kedatangan dari Dahyang Nirartha dan tidak mengizinkan para masyarakatnya untuk bisa bertemu atau belajar agama pada Dahyang Nirartha.Namun beliau tidak putus asa dan bersikap sabar dan percaya diri untuk  menghadapi sikap yang diberikan oleh bedese. Suatu hari iya melakukan meditasi diatas batu karang yang menyerupai burung beo atau di sebut juga hili beo yang awalnya itu didaratan,dikarenakan bdesa tidak menerima kedatangannya  Dahyang Nirarthe memindahkan batu karang yang iya tempati untuk meditasi ke tengah pantai dengan menggunakan kekuatan spritualnya. Melihat kejadian itu membuat para masyarakat desa dan juga be desa merasa bahwasanya ajaran Hindu ini sangatlah baik dan kuat dan membuat mereka menjadi percaya dan mereka menjadi pengikut dari Dahyang Nirarthe.Dan sebelum beliau pergi iya meninggalkan mandate agar masyarakat desa Beraban  membangun sebuah pura untuk menjadi pengingat dimana adanya kekuatan spiritual yang dilakukan oleh Dahyang Nirarthe yang kita kenal sekarang adalah Pura Tanah Lot yang memiliki makna Tanah bermakna sebagai karang atau pulau lot yang bermakna laut dan memiliki arti pulau kecil yang mengambang di laut,makna percaya diri dari Dahyang Nirarthe yang berani mengambil resiko perjalanan yang amat jauh dari kerajaan Majapahit menuju Bali untuk hal yang mulia yaitu menyebarluaskan ajaran Hindu pada masyarakat di Bali dan dengan kesabaran dia berhasil mengajarkan agama hindu untuk para masyarakat di desa Beraban dan menaklukkan kekerasan hati seorang bedesa.
4.Cinta Tanah Air
Banyak sekali peristiwa-peristiwa sejarah yang menggambarkan Cinta Tanah Air Indonesia semua orang yang ikut berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia layak di sebut sebagai PAHLAWAN diamna mereka merelakan diri untuk mencapai sebuah tujuan yaitu mendapat kata Merdeka.Banyak sekali peristiwa yang dapat diangkat namun pada saat ini sebagai contoh adalah Bandung Lautan Api.Peristiwa Bandung Lautan api merupakan julukan yang terkenal setelah peristiwa  pembumi-hangusan. Pada 23 maret 1946 sekitar 200.000 penduduk membakar kediaman mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan.Merek  sengaja membakar Bandung agar para sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas stategis militer. Pembumi-hangusan dianggap stategi yang tepat dalam perang kemerdekaan Indonesia  yang di pinpin oleh Jendraln A.H Nasution.
Mereka dengan sangat berani menangung resiko dan berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia sangat membuktikan bahwasanya para pejuang baik dari rakyat biasa maupun tokoh militer menjadi pahlawan hanya untuk kepentingan Negara meraka merelakan bahkan tidak peduli dengan kepentingan pribadi bahkan nyawa sekalipun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI