Dalam hal ini pemerintah kolonial mengerahkan pasukan bersenjata dan menembak di tempat siapapun orang-orang aborigin yang terlihat dan memberikan hadiah kepada siapapun yang dapat menangkap pemulwuy hidup atau mati. Akhirnya perlawanan pemulwuy bersama orang-orang darug harus berakhir akibat dari banyaknya korban jiwa dan kematian pemulwuy yang tertembak pada tahun 1802.Â
Akibat dari pemekaran koloni inggris yang menjalar ke berbagai pelosok benua australia pada awal abad ke 19 membuat penduduk asli aborigin terus menerus terdesak, hal ini menimbulkan kelompok orang yang menginginkan orang-orang aborigin untuk diberadapkan dengan mengenalkan mereka agama kristen dan memberikan mereka kesempatan mengenyam pendidikan meskipun dengan ini mereka harus meninggalkan budaya tradisional mereka, beberapa dari orang-orang suku aborigin bersedia meninggalkan budaya mereka dan sebagian lagi tetap hidup di pedalaman.
Untuk saat ini pengaruh dari kolonialisme masih mempengaruhi kehidupan suku Aborigin. Namun, dalam beberapa tahun ini pemerintahan Australia berupaya agar hak-hak suku Aborigin dapat diakui di Australia. Pengakuan tersebut akan sangat mempengaruhi kehidupan suku Aborigin selanjutnya. Hal itu karena mereka akan memperoleh hak untuk mempertahankan sistem pemerintahan dan tata kota, dengan demikian mereka memiliki kendali dalam mempertahankan warisan budaya mereka. Suku Aborigin dapat mewariskan kebudayaan kepada generasi selanjutnya melalui pendidikan dan pelatihan. seni suku aborigin seperti lukisan, patung, musik, tarian, dan cerita rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H