Adapun solusi yang tepat untuk mengatasi keberadaan virtual reality di masa depan, keberadaan virtual reality tentu saja dapat dikatakan sebagai pencapaian evolusi teknologi. Namun, itu dapat menyebabkan masalah di sisi lain. Salah satunya adalah masalah kesehatan, penggunaan VR dalam jangka panjang akan mempengaruhi kesehatan mata dan telinga. Oleh karena itu, intensitas penggunaan PR harus sangat dikurangi, agar mata dan telinga tidak dipaksa bekerja terus menerus dalam waktu lama dan sering. Efek negatif VR juga dapat menyebabkan pusing dan mual yang disebabkan oleh penggunaan headset IR dalam jangka panjang.
Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah bahwa teknologi ini diciptakan untuk tujuan positif di berbagai bidang, jadi kita harus bisa memberikan filter untuk diri kita sendiri dan orang lain saat menggunakan virtual reality (VR). Kita harus tegas saat memutuskan untuk menggunakan teknologi ini, sangat penting kita harus beretika saat menggunakan virtual reality (VR). Kita tidak boleh menggunakan alat ini untuk keuntungan yang mengesampingkan moralitas bahkan untuk keuntungan. Jika kita benar dalam memberikan filter untuk penggunaan virtual reality, kita akan mendapatkan dampak positif berdasarkan tujuan penciptaannya. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi tersebut, kita harus memahami kegunaan teknologi tersebut dan tidak menyalahgunakan manfaat sebenarnya dari teknologi canggih ini, agar tidak merugikan diri kita sendiri.
Nama : Dwi Putri Cahyati
NIM : 3130020003
Prodi : S1-Sistem Informasi
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tugas _Pengantar Sistem Informasi (PSI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H