Mohon tunggu...
Feblicya Palimbunga
Feblicya Palimbunga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunikan Masyarakat Pedesaan di Toraja Utara dalam Mencegah Risiko Penyebaran Covid-19

14 Juni 2020   11:51 Diperbarui: 14 Juni 2020   12:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut WHO (2020), Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Penyakit yang paling baru ditemukan yang disebabkan coronavirus adalah COVID-19. Virus dan penyakit baru ini merupakan wabah yang dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019 yang kemudian diberi nama SARS COV-2. COVID-19 sekarang menjadi pandemi yang menyerang banyak negara secara global.

Pandemi COVID-19 telah menyebar di sebagian besar daerah di Indonesia yang kasusnya meningkat setiap hari. Namun, di antara kasus COVID-19 yang meningkat setiap harinya, masih terdapat daerah yang bebas dari COVID-19 seperti daerah pedesaan di Kabupaten Toraja Utara. 

Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu tempat yang jauh dari keramaian kota metropolitan, termasuk jauh dari ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Keadaan geografis Toraja Utara yang terletak di pegunungan dengan kondisi lingkungan yang asri ditumbuhi pepohonan hijau, serta udara yang sangat sejuk menjadi salah satu kekuatan besar bagi penduduk pedesaan di Toraja Utara untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

Masyarakat pedesaan di Toraja Utara juga mengikuti perkembangan tentang COVID-19 melalui berita-berita yang disiarkan di TV, dan berbagai media berita lainnya. 

Dari berbagai informasi tersebut masyarakat melakukan upaya pencegahan yaitu, setiap kelompok kecil dalam masyarakat yang disebut Lembang (Desa/Kelurahan) membentuk tim COVID-19. Di sisi lain masyarakat memiliki keunikan dalam mencegah COVID-19, seperti memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di setiap Lembang.

Dari segi sumber daya manusia, masyarakat dan tim COVID-19 membangun pondok-pondok di setiap perbatasan dusun untuk mencegah mobilitas orang asing yang melintas di masing-masing daerah pedesaan. 

Setiap kali ada orang asing yang lewat, maka mereka harus dites dan diinterogasi terlebih dahulu. Oleh karena itu tidak mudah untuk memberi izin kepada orang asing yang melintas di sebuah pedesaan di Toraja Utara. Pondok-pondok ini diawasi oleh tim COVID-19 dan para pemuda yang digilir di setiap desa yang penjagaannya sangat ketat.

Dari segi sumber daya alam ialah, masyarakat pedesaan menggunakan berbagai macam tanaman yang memiliki khasiat yang sangat tinggi untuk meningkatkan sistem imun tubuh. 

Tanaman tersebut seperti yang tumbuh di sekitar rumah penduduk yaitu temulawak, jahe, kunyit putih/kuning, lemon, jeruk nipis, serai, akar alang-alang, dan berbagai macam obat-obatan yang dulu nenek moyang orang Toraja di pedesaan sering menggunakannya untuk diracik menjadi ramuan-ramuan tradisional. 

Terdapat juga sayuran seperti pegagan yang biasa disebut lemek oleh orang Toraja, juga daun jambu. Obat-obat herbal seperti ini, diracik oleh nenek moyang orang Toraja di pedesaan menjadi obat-obat tradisional ketika belum mengenal obat-obatan dari dunia medis pada puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu. Hasil penggunaan obat tersebut terbukti berkhasiat dilihat dari kondisi nenek moyang orang Toraja yang sehat dan panjang umur. 

Oleh karena itu, ketika COVID-19 hadir mengancam kehidupan, orang-orang Toraja di pedesaan menggunakan bahan-bahan herbal tersebut untuk diracik dan diminum atau biasanya dijadikan sayur. 

Dari berbagai upaya pencegahan tersebut masyarakat pedesaan di Toraja Utara, sampai pada saat ini masih dikatakan steril dari pengaruh COVID-19. Pencegahan yang luar biasa ini, didasari bukan karena ketakutan dan kekuatiran tetapi karena orang Toraja sudah menjunjung tinggi motto bahwa lebih baik mencegah suatu penyakit dengan bahan alami yang ada di sekitar rumah.

Masyarakat pedesaan di Toraja utara juga sangat patuh terhadap anjuran pemerintah, seperti menggunakan masker, menerapkan social distancing, dan lain sebagainya yang sangat taat dilakukan. 

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Toraja Utara sangat terkenal dengan upacara kematian yang dikenal dengan Rambu Solo’, dan upaca syukuran yang dikenal dengan Rambu Tuka’. 

Pada keadaan normal sebelum terjadi COVID-19, setiap harinya selalu diadakan upacara Rambu Tuka’ atau Rambu Solo’ di mana upacara-upacara tersebut dapat dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan orang. 

Akan tetapi, selama anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing orang Toraja sangat patuh untuk melakukan itu. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa cara orang Toraja mengaktualisasikan harga dirinya adalah melalui upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’.  

Kerelaan untuk menghentikan kegiatan tersebut merupakan bukti yang sangat dalam bagi masyarakat Toraja Utara untuk membantu pemerintah mencegah risiko penyebaran COVID-19. Dengan kerelaan berkorban seperti itu juga yang membuat pedesaan di Toraja Uatara masih bebas dari adanya kasus COVID-19.

Sikap masyarakat pedesaan di Toraja Utara dalam mengatasi risiko penyebaran COVID-19 ini, menjadi pelajaran bagi setiap masyarakat Indonesia bahwa apapun kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi dalam masyarakat di tengah pandemi ini, perlu dipertimbangkan demi keselamatan bersama.  

Demikian juga, potensi-potensi alam dan sumber daya manusia yang ada di sekitar, dapat jadikan sebagai potensi dan kekuatan besar untuk dimanfaatkan yang berpengaruh signifikan bagi kehidupan. Agar masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong untuk mencegah COVID-19 sehingga tidak semakin menyebar. 

Dengan demikian penyebaran COVID-19 serta pencegahannya ada di tangan masing-masing individu. Mari memanfaatkan apa yang ada di sekitar dan yang ada pada diri sendiri untuk kepentingan bersama. Rela berkorban untuk setiap hal yang dapat memberi kenikmatan dan rela menekan semuanya itu demi meminimalisir penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun