Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerintah dan Mentality of 'Peng Bicah'

28 Agustus 2014   00:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="298" caption="Kantor Gubernur (kepala) Pemerintah Aceh"][/caption] Dana yang mengalir ke Aceh begitu Banyak, Wajar saja seorang pakar ekonomi islam malaysia mengatakan, Tidak ada alasan orang Aceh menjadi Miskin. Tapi pada kenyataannya, Yang sudah ada tidak bisa digunakan dengan optimal untuk membangun Daerah maupun dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yang ada malah, kita hanya mendengar tiap tahun sekian triliun dana untuk aceh, hanya sebatas koran saja.Tiap tahun uang harus dikembalikan lagi ke pusat karena tidak bisa dihabiskan? dana OTSUS saja 7 T belum lagi yang pokok. sehingga total dana OTSUS sampai sekarang sudah 40 T. Jika kita kalkulasikan 40T untuk 4,5 juta akan mendapatkan berapa? oke, itu tidak mungkin. Oke, dana tersebut kita prioritaskan bagi yang miskin saja. yang menurut data BPS 2014, warga miskin Aceh 881 Ribu. kita bulatkan saja 1 juta. sedangkan yang sisanya 3,5 juta sudah memiliki penghasilan diatas rata-rata (karena 3,5 juta itu termasuk bayi yang baru lahir,pelajar atau sebagainya, maka mereka bisa dikategorikan masuk kedalam keluarga yang ditanggung oleh yang berpenghasilan rata-rata) jadi 40 T tidak bisa digunakan untuk menustakan kemiskinan 1 juta jiwa dalam kurun waktu 5-10 tahun. bukankah hal yang gila? [caption id="" align="aligncenter" width="589" caption="Masyarakat peisisir *"]

Masyarakat peisiri
Masyarakat peisiri
[/caption] Mungkin bukan hanya pemerintah Aceh yang gila, kita rakyat aceh juga gila. Ada uang tidak bisa mensejahterakan masyrakat kita. malah tahun ini menurut sensus angka kemiskinan bertambah 0,45 %. yang parahnya lagi, koran serambi kemarin melaporkan. sebagian besar dana yang mengalir ke Aceh bocor keluar. sehingga yang mengambil keuntungan itu orang luar. dari ini, siapa kira-kira yang bertanggung jawab? atas kegilaan yang sangat parah ini? Bagaimana kegilaan yang tidak parah, dari dulu (pernah saya ikuti sebuah seminar di Hermes,) disana dikatakan aceh selalu mencari investor ini investor itu tiap tahun. Tapi uang yang sudah dikucurkan oleh jakarta, tiap tahun harus dikembalikan dengan jumlah yang sangat banyak. Pemerintah dan rakyat Aceh cuku dengar dan baca angka-angka saja dikoran. Saya pikir ini karena yang mengelola pemerintah masih berpikiran sempit, pikiran masih seputar peng griek yang sudah menjadi 'racun' sejak endatu dulu. mereka lebih mementingkan mendapat keuntungan fee sekian % dari setiap projek. daripada memikirkan apa projek yang bisa bertahan hingga 50-100tahun. apa program yang bisa mensejahterakan rakyat. yang mana rakyat lebih produktif. jangan seperti sekarang, untuk dapat modal 5 juta saja, dijadikan rakyat seperti pengemis. Pemerintah macam apa itu, kalau bukan seperti pemerintah penjajah. atau pejabat yang hanya memikirkan jalan-jalan saja, tanpa menghasilkan apa-apa buat negara. Selanjutnya Rakyat pun harus diberi pencerahan untuk tidak jadi penipu. ketika diberi modal juga jangan dijadikan untuk beli perhiasan atau sejenisnya. saya kira, kita ini memang sama-sama gila... rakyat dan pemerintah sudah teracuni dengan pikiran sebatas 'peng griek alias peng bicah'. Dengan dana APBA yang besar dan penduduk yang 4,5 juta itu. Jika dikelola oleh orang yang tepat tentu hidup rakyat aceh akan lebih sejahtera. Banyak orang pintar memang yang mengelola negeri yang duduk di pemerintah. tapi kebanyakan hanya bisa menjadi robot. Menjadi pejabat atau pengelola pemeritah terkadang hanya sebatas cari aman saja. jadi sulit mengambil resiko walaupun itu benar. Jika pemerintah kita masih dikelola oleh orang-orang yang bermental peng bicah kita akan selalu menjadi bangsa terjajah. yakinlah itu.. marufkasim.blog.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun